Sobekan Catatan Lama yang Saya Perbaharui
Ketika semakin hari apa yang saja kerjakan melebihi 12 jam dari 24 saya, ada sesuatu yang tidak saya bicarakan kecuali humor yang menyegarkan pikiran.
Otak kanan dan kiri saya tidak mau menganggur oleh apapun. Saya sedih sekali, mengetahui banyak orang yang tidak menggunakannya.
Entah kenapa, saya menilai segala sesuatu yang tidak nyaman pada diri saya - hal itu terlihat bodoh.
Saya tidak menyamakan saya dengan siapapun, saya sedang belajar.
Namun, saya tidak selalu berlomba-lomba meng-update fesbuk, memikirkan bagaimana cara menarik lawan jenis, membicarakan keburukan orang, atau bebicara tidak senonoh.
Sumpah mati, saya ketakutan oleh keangkuhan yang saya miliki itu.
Para teman-teman (saya banyak memilih-milih teman dekat), sekadar ikut diskusi, menonton pameran, film-film dan buku-buku yang mengisi waktu senggang saya, adalah sesuatu yang membuat saya menilai pintar atau bodoh.
Setiap hari, saya dikelilingi oleh bermacam-macam tipe orang.
Perbedaan seharusnya tidak dapat menjadi tolok ukur sebuah kesempurnaan. Sebaiknyalah, pada perbedaan itu, sesuatu dinilai dari posisi dan keadaan disekitarnya. Maka, nilai tidak dapat diukur dari satu sudut pandang saja,
Saya tidak percaya para Rangking kelas, Rating atau Share.
Semua orang berhak menilai apapun melalui sudut pandangnya.
Pada catatan saya, saya berusaha menjalani segala sesuatu dari sendiri dengan enggan berkomentar jauh pada apapun yang tidak bisa diterima oleh akal sehat saya.
Selanjutnya, saya lebih suka berbagi pengetahuan dan pengalaman yang bermanfaat bagi bersama.
Saya tidak akan menilai bodoh, saya angkat topi saya setinggi-tingginya.
0 komentar