OUTING CLASS KE PEMADAM KEBAKARAN
Ini pertama kalinya Alya ikutan outing class. Begitu dikasih tahu besok mau ke Pemadam Kebakaran, dia langsung excited sambil bilang "Hore Alya mau ke Roy!" Gitu terus seharian. Btw, tahu kan, roy itu salah satu karakter animasi korea Robocar Poli. Nah kebetulan deh, jadi aku enggak perlu susah payah ngasih tahu apa itu Pemadam Kebakaran. Hahaha.
Tapi se-excited nya Alya, aku tetap perlu mawas diri. Menjaga mood Alya supaya selalu baik itu tidak cukup mudah. Diperlukan banyak bekal dan wejangan sebelum outing class di mulai.
Dan dugaanku enggak meleset, sodara-sodara! Alya udah nunjukkin muka bete-nya, ketika mau berangkat ke Damkar. Mmmm memang pantang ya, meremehkan feeling emak-emak. 💪
Kami berangkat pagi-pagi jam setengah 8. Tadinya mau barengan ke Damkar sama teman-teman sekolah. Tapi setelah dipikir-pikir, medingan langsung Damkar aja deh, karena jaraknya lebih deket dari rumah kami. Ketimbang kami kudu ke sekolahan Alya terlebih dahulu, nanti malah bolak balik ya kan. Jadi langsung aja dari rumah, kami menuju kantor Pemadam Kebakaran Kabupaten Magelang yang terletak di Sawitan. Enggak pake lama kok, 15 menitan nyampe.
Tebak, gimana reaksi Alya setelah sampai sana?
Tenyata anaknya bingung, hahaha. Karena sampai Damkar udah banyak banget terkumpul anak-anak baik dari sekolah Alya maupun sekolah lain. Mungkin karena jumlahnya ratusan, Alya jadi agak kaget. Mana abis itu disuruh baris-berbaris pula. Trus acara enggak kunjung dimulai akibat masih nunggu peserta yang belum sampai. Anaknya keburu moodnya turun lagi, bisa-bisa cranky. Ini yang kudu dihindari.
Beruntung aku full team sama suami. Kalo enggak, mungkin aku udah keteteran duluan. Hahaha. Yaaah...walaupun ada Bu Gurunya, tapi masalah mood, Alya belum bisa lepas dari orang tuanya.
Para petugasnya keren-keren ya. Ada yang masih muda dan seragam birunya terlihat adem. Mereka kayaknya udah terbiasa mengarahkan bocah kecil. Ya kan banyak kunjungan juga tiap bulannya. Lagian mereka dibekali keberanian untuk membimbing masyarakat segala umur.
Di outing class kunjungan ke Pemadam Kebakaran ini, ada beberapa prosesi pengenalan dan aktivitas. Menurut aku pribadi, susunan acara dan penjelasannya agak membingungkan bagi anak-anak. Mungkin karena MC nya adalah para petugas sendiri dan enggak terlalu kenal dengan bahasa anak. Apalagi anak PAUD. Ini terbukti ketika dijelaskan, mereka malah asik sendiri. Tak lama kemudian mereka berlarian kesana-kemari.
Alya gimana?
Ya sudah bisa ditebak, wajahnya mulai cemberut dan sikapnya udah brutal. Temen-temennya dipelototin karena duduknya udah enggak teratur lagi. Aku monitoring dari jauh, supaya Alya mandiri dan bisa mengontrol emosinya. Beruntung sikapnya masih wajar dan usilnya enggak kumat. Makanya, dibutuhkan kerjasama antara Petugas, Guru, dan orang tua siswa. Yea... aku sadar kok, anak seusia Alya masih terus dalam pengawasan orang tuanya.
Pemadam Kebakaran sebenarnya bukan hanya bertugas memadamkan api saja. Namun juga dilatih untuk menyelamatkan korban lalu lintas, gedung runtuh dan lain-lain. Kalo butuh penyelamatan, kita bisa menghubungi Pemadam Kebakaran di 113. Kalau wilayah Kabupaten Magelang di nomor 0293-788213.
Acara terbagi menjadi 4 bagian, yaitu pengenalan, tour bersama mobil Damkar, membersihkan sampah yang berceran, dan yang terakhir baru basah-basahan.
Sekarang kita kenali Peralatan Pemadam Kebakarannya yuk. Alat yang diperkenalkan di sini merupakan basic untuk mengendalikan api. Ada beberapa yang lainnya, tapi mungkin belum ramah anak, jadi yang ditampilkan cukup yang mendasar dan masuk ke pemikiran anak.
Yang pertama ada CUTTER SPEDER.
Alat ini digunakan untuk memaksa bagian suatu titik penyelamatan agar dapat membuka akses. Cutter Spender lebih optimal ketimbang kapak. Diperagakan juga alat ini mampu memotong besi dengan cepat dan tepat.
Yang kedua, diperkenalkan BREATHING APPARATUS atau Alat bantu pernafasan.
Alat ini wajib hukumnya untuk para FIREMAN agar aman dari bahaya asap. Biasanya digunakan untuk memadamkan kobaran si jago merah. Fungsi utamanya, membantu untuk bernafas terutama ketika dalam keadaan atau peristiwa berbahaya. Alat juga disebut Self Contained Underwater breathing apparatus atau SCUBA.
Beberapa peralatan pemadam kebakaran |
Yang ketiga, FIREMAN SUIT SAFETY.
Baju pelapis berbahan dasar aluminium, jadi warnanya silver. Baju ini dimodifikasi agar tahan terhadap sumber panas yang dipantulkan. Enggak cuma baju karena ada helmnya juga yang berguna melindungi Fireman dari atas kepala hingga kaki. Nah Fireman menggunakan baju ini agar bisa masuk ke kobaran api dan menyelamatkan korban.
Yang terakhir, ada ROMPI PELAMPUNG.
Ini untuk misi penyelaman di sungai atau di laut. Jadi Pemadam Kebakaran juga dibekali baik pengetahuan maupun alat untuk penyelamatan di darat maupun air. Rompi berfungsi agar mempermudah para penyelamat berenang.
Selain itu ada juga dikenalkan dengan selang, nozzle, gergaji, dan lain-lain. Setelah pengenalan alat dilakukan, saat yang ditunggu oleh anak-anak pun tiba, yaitu jalan-jalan bersama mobil Pemadam Kebakaran, yeay!
Lucunya, waktu penjelasan tadi, Alya ini udah nguap-nguap dulu. Kayaknya udah mau tidur, tapi aku lihat jam masih menunjukkan pukul 9 yang artinya belum waktunya tidur siang. Makanya aku siasatin kasih Alya susu begitu pengenalan kelar.
Semua anak berebut pengen naek mobil Damkar, ada yang di depan hingga berani naek atas. Anak PAUD kebanyakan duduk di sebelah Pak Sopir, dan anak TK baru berani naek di atas. Tentunya didampingi para petugas dan Guru.
Bujuk rayu dan segala jurus kami gunakan supaya Alya mau naik mobil. Awalnya dia ogah-ogahan dan ngeluh capek. Tapi Suami inisiatif ikutan naik ke atas, baru Alya tertarik ikut. Tahu enggak sampai atas gimana? Dia BAHAGIAAAA!!!
Finally yaaa... Hahaha.
Karena mobilnya penuh, aku enggak ikut dan memilih menunggu sambil beliin Alya jajan. Mereka yang ikut, diajak berkeliling ke sekitar Borobudur. Kata Suami, Alya nyanyi dan criwis sepanjang jalan. Enggak pake berhenti. Busyet. Sekalinya senang, dia susah ngumpetinnya. LOL.
Keliling dengan mobil Damkar dibagi menjadi dua kloter. Alhamdulillah sekolah Alya kloter pertama, karena duluan sampai di lokasi. Ini penting sih, bagi anak, karena menunggu itu sangat membosankan.
Puas keliling sama Roy, Alya aku sambut dengan jajan dan beliin dia mainan. Aku enggak mau moodnya berantakan lagi akibat menunggu kloter berikutnya. Ya namanya juga lagi outing class, para penjual makanan dan mainan berhamburaaaan biar anak minta dibelikan. Suuuiiip boss!!
Mood nya Alya udah enakan nih. Dia enggak jadi ngantuk. Hore pokoknya. Abis itu aku suruh pakai baju Pemadam Kebakaran cilik dan berfoto di depan Roy buat kenang-kenangan. Seneng banget dia. Hahaha. Mumpung di sini kapan lagi yakan.
Setengah jam menunggu dan hari udah berubah terik, para petugas mengajak anak-anak untuk membersihkan sampah di sekitar tempat berkumpul.
Baru setelahnya, anak-anak disuruh memegang pipa Pemadam Kebakaran agar bisa langsung praktek gimana sih menyeprot air itu? Alatnya berat juga ya? Nah, anak-anak seneng tuh.
Mereka sama-sama berpengangan pipa hingga akhirnya pipa disemprot ke atas.
Masih kurang juga, pipa pun dilepas, dan air disempot langsung dari atas mobil. Inilah puncak kegembiraan anak-anak.
Tahu kan Alya yang mana? Udah enggak tahu rombongannya yang mana, mereka semua berbaur seru menjadi satu demi menikmati guyuran air bersama. Asik lho ngelihatnya.
Nah, aku ada tips kecil buat para ibu-ibu yang mau anterin anaknya outing class ke Pemadam Kebakaran. Apa aja sih yang perlu dipersiapkan, berikut diantaranya:
1. Pastikan anak kenyang dari rumah
Walaupun Alya udah makan plus minum susu, Alya masih terlihat lapar pas awal acara. Aku kasih susu lagi biar dia tetap tenang. Biasanya anak bakal rewel kalo lapar kan.
2. Bawa bekal makanan
Di sekitar memang banyak yang jualan, tapi semacam cilok, lekker, batagor, dan bakso. Alya cuma suka lekker aja, lainnya no. Sayangnya aku lupa bawa makanan berat. Bawanya cuma snack. Huhuhu.
3. Bawa baju ganti
Penting juga sih karena nanti diguyur air. Aku sampai bawa sandalnya Alya tapi ternyata malah dia nyaman nyeker pas adegan basah-basahan.
4. Bawa tissue basah dan handuk
Dikarenakan waktu udah menunjukkan pukul 12 alias waktunya Alya tidur siang, so kalo kelamaan ganti bajunya, pasti Alya rewel. Mana kamar mandinya cuma 2 pula. Padahal anaknya banyak. Udahlah, aku bersihkan badan Alya pake tissue basah dan lap pake handuk kering. Abis itu kasih minyak telon dan gantiin baju.
Sekali lagi, feelingku benar, begitu pamitan dan perjalanan pulang, Alya tiduuuur di jalan. Mantap.
Outing class ini selain menambah pengetahuan dan pengalaman, juga membuat anak jadi lebih berani dan percaya diri. Alya yang tadinya pemalu sekarang jauh lebih mendingan. Dia udah berani menyapa orang, berfoto bersama, main sama teman yang belum dikenal, dan supel sama keadaan di sekitar.
Intinya enggak rugi lah ya. Mana orang tuanya juga ikut senang kalo anak dapet banyak wawasan. Karena di dalam benak orang tua, anak capek, kenyang, senang, tidurnya pun nyenyak. Yeay!
2 komentar
Bagus ya mba sekolah jaman sekarang ada program outing classnya nih, untuk anak yang emang hobi main mobil pemadam kebakaran pasti suka. Sekolah macam jadi impian saya untuk Mukhlas nanti. Neng Alya semangat terus, ya :D
ReplyDeleteMakasih mbaaak. Semangat juga ya buat Mukhlas. Pasti nanti seneng deh karena aktivitasnya seruuu :)
Delete