APLIKASI FOTO DAN DESAIN UNTUK BLOG
Ini adalah postingan #KEBBloggingCollab kedua di Grup Siti Nurbaya. Kita semua sepakat mengangkat tema: Aplikasi Untuk Blogging. Wih... aku belum pernah nulis sama sekali nih, tentang aplikasi yang aku gunakan di blog. Pas deh jadinya. Hehehe.
Seperti biasa, para anggota yang lain menulis di blog masing-masing terkait Post Trigger di web KEB. Kali ini berjudul Tampilan Blog Lebih Menarik Dengan Infografis yang ditulis oleh Mak Dzulkhulaifah Rahmat. Mak Eva adalah pemilik blog youngesteight dot com, yang tentunya sudah enggak asing di telinga kita ya, karena Mak Eva juga sudah cukup sering memberikan tips dan triknya untuk dunia blogging. Intip saja blog nya, pasti betah berlama-lama.
Dalam sejarahnya, blog sendiri adalah aplikasi web yang bisa digunakan untuk memuat gambar atau tulisan. Gambar bisa berupa desain grafis, gambar kartun, 3D, sampai fotografi. Blog juga sebagai wadah untuk menyalurkan opini, inspirasi maupun aspirasi ke orang banyak. Dari cari referensi, cari teman, jual produk, blog bisa digunakan untuk komunitas maupun personal.
Nah, buat yang suka blogging untuk tulis menulis, enggak ada salahnya juga kita memberikan 'gambar' supaya mata enggak jenuh memandang. Ya kan?
Sebenarnya, aku mempunyai beberapa aplikasi pendukung untuk menghasilkan konten blog, baik itu di komputer ataupun handphone. Untuk di handphone sendiri, aku menggunakan aplikasi My Blog untuk kepentingan mobile. Misalnya untuk membalas komentar, cek sudah jadwal publish dengan benar, atau me-revisi kata yang salah jika diperlukan. Enggak melulu bisa buka laptop soalnya.
My blog kayaknya bawaan blogspot deh. Tampilannya sama persis ketika kita buka via web. Nah yang jadi persoalan, kalo nulis langsung di My Blog itu enggak memungkinkan lantaran tampilannya yang enggak responsive buat handphone. Jadi, aku buka My Blog hanya untuk hal-hal kecil itu tadi, BUKAN BUAT NULIS ATAU NGEDRAFT.
My blog kayaknya bawaan blogspot deh. Tampilannya sama persis ketika kita buka via web. Nah yang jadi persoalan, kalo nulis langsung di My Blog itu enggak memungkinkan lantaran tampilannya yang enggak responsive buat handphone. Jadi, aku buka My Blog hanya untuk hal-hal kecil itu tadi, BUKAN BUAT NULIS ATAU NGEDRAFT.
Saking banyaknya aplikasi untuk blogging, daripada makin melebar, mari kita kerucutkan. Yaitu membahas tentang Aplikasi Photo dan Desain Untuk Blog. Oiya, aku akan menulis dari beberapa sudut pandang ya. Karena selain menggunakan aplikasi untuk profesional, aku masih sering kok pakai aplikasi gratisan. Hehehe. Jadi yok kita mulai saja.
Definitely, aku bakalan dicerca habis-habisan sama temen-temen perkuliahan ku dulu. Enggak cuma mereka sih, tapi juga tim kerja dan suami sendiri. Maklumlah, keseharian kami emang seputar videography dan photography. Maka aku sendiri enggak kaget, jika ada beberapa dari kalian yang heran:
Lho sarjana seni masak pakainya aplikasi editing photo yang ecek-ecek sih?
Masak ogah Photoshop atau AI sih?
Ooooh jadi selama ini pakai aplikasi gratisan toh?
Dan cercaan yang lainnya dan yang lainnya. Well monggo dicerca, aku tetep cuek. Aku rak popo! Justru kalian lah yang harus sadar bahwa ternyata, apapun aplikasinya, kalian enggak bisa bedainnya. Hahaha.
Menurutku pribadi, penggunaan aplikasi seharusnya disesuaikan dengan kebutuhan. Aplikasi online gratis di sini, tentu lebih banyak menangnya. Karena enggak semua punya aplikasi profesional semacam Adobe.
Adobe adalah perangkat lunak untuk kebutuhan gambar seperti grafis, animasi, sampai video. Produk-produk yang sering kita kenal adalah Adobe Photoshop, Adobe Flash, Adobe Ilustrator (AI), dan Adobe Premiere. Dari seri yang nomor berurutan, kemudian ada Creative Suite dan sekarang Creative Cloud. Makin canggih tools-nya, makin banyak pula plug in pendukungnya.
Aku mengenal Adobe diawali karena BIASANYA anak televisi, punya basic photography. Mulai dari motret, ngedit sampai nyetak. Entah nanti ilmunya dipakai atau enggak, yang jelas kami emang suka jeprat-jepret dan belajar ngedit just for fun. Dulu ya, rasanya sudah seneng banget dan bangga, bisa pamer hasil photoshop-an cuma di media sosial FRIENDSTER. *ketahuan umur*
Dibikin album sendiri dengan bermacam-macam tambahan frame semacam sulur, polkadot, bunga, dan sekarang baru kusadari bahwa semua itu norak adanya. LOL.
Kemudian aku mengenal Adobe After Effect sampai Premiere untuk kebutuhan video. Saat itu sih wajib karena menjadi Mata Kuliah ya. Tapi...mendekati tugas akhir hingga akhirnya aku bekerja, aku memutuskan untuk konsen di bidang kreatif meliputi naskah, me-manage dari pra hingga paska produksi, dan juga riset di lapangan. Ini bakal membawa aku sedikit melupakan teknis.
Yes, aku enggak lagi pegang kamera, komputer dan beberapa perangkat multimedia lainnya. Apalagi main aplikasinya. Jadi dapat dikatakan AKU LUPA SEMUANYA!!! Hahaha. Jam terbang hampir sepadan sam faktor kebiasaan kan?
Tapi namanya juga kerja sebagai freelancer, kalo skill kita nanggung dan cuma itu-itu aja, bakalan jarang di-calling lah ya. Merasa banyak saingan, juga didukung dengan suami yang sama-sama berprofesi sebagai pekerja serabutan, aku pernah mencoba peruntungan di bidang desain grafis juga. Maruk yoben lah. Yang penting dapur ngepul kan boss? Hehehe.
Aku buka-buka lagi Adobe Photoshop dan belajar AI demi kepentingan diri ku sendiri. Trus aku mulai nge-blog lagi. Lihat blog kanan kiri, lha kok blogger sekarang cangguh-canggih amat sih. Tulisannya mantap, gambarnya memikat *halah*.
Sebenarnya lalu aku minder, tapi okelah sekalian. Memang masih kudu banyak belajar.
Kebetulan pula di dukung dengan komputer di rumah yang dikhususkan untuk desain grafis punya Suami. Aku merasa hepi donk, karena ketika buka Adobe, emang ya langsung buka gitu. Enggak pake lama. Lain lah kalo buka pakai laptop pribadi. Buka nya lamaaa pakai loading. Sampai bisa sambil bikin mie instan. Hih pokoknya gemez sendiri.
Jadi jelas ya, aku masih menggunakan Adobe sebagai aplikasi pendukung Blog kalau sedang di rumah. Dan digarisbawahi: aku selalu otak atik foto hanya via PC, bukan di handphone. Jadi mohon maaf, aku kurang paham dan enggak punya aplikasi kamera di handphone. Simply karena aku enggak telalu senang lama-lama pegang handphone haha.
Kalau lagi mobile, aku usahain editingnya tetap dengan laptop. Naaah di sini lah aku pakai aplikasi online gratis. Kenapa enggak install Adobe di laptop? Karena laptop aku lemot dan emang buat nulis doank. Nah aplikasi gratis berfungsi biar laptop enggak tambah lama loading-nya.
Mong ngomong, apa sih kegunaan aplikasi foto dan desan buat blog itu sendiri?
Demi blog yang lebih hip hip hura dan enggak ngebosenin, tentu kita butuh 'warna' donk ya. Aku sendiri senang menambahkan beberapa hasil jepretanku di blog yang relate sama tulisan. Yah daripada cuma disimpen di dalam harddisk doank, sekalian lah aku pakai.
Plus kalau aku pas review produk atau post tentang beauty. Pastinya, nanti masuk ke aplikasi foto juga.
Buat yang belum tahu, selama ini aku banyak motret pakai handphone lho. Karena kedua kameraku memang sudah wayahnya pensiun. Mana belum sanggup beli baru. Makanya, aku memanfaatkan aplikasi foto biar hasil jepretannya oke punya. *wink*
Aku enggak yang mahir menggunakan Adobe Photoshop kok. Menggunakan Photoshop di sini bukan untuk memanipulasi, melainkan untuk memperbaiki kualitas foto yang tidak bisa dijangkau oleh kamera handphone. Terutama handphone kayak punyaku. Hahaha.
Sebelum aku kasih step by step nya, misal ada yang nanya bagus Adobe atau Corel, aku cuma bisa jawab, itu karena faktor user experience aja. Semua tergantung sama kesenangan dan kebiasaan. Hampiiir sama kok. Banyak sih yang bilang lebih mudah pakai Corel, its okay. Cuma karena aku dari awal pakai Adobe ya... jadi lebih mudah Adobe lol.
Sebelum aku kasih step by step nya, misal ada yang nanya bagus Adobe atau Corel, aku cuma bisa jawab, itu karena faktor user experience aja. Semua tergantung sama kesenangan dan kebiasaan. Hampiiir sama kok. Banyak sih yang bilang lebih mudah pakai Corel, its okay. Cuma karena aku dari awal pakai Adobe ya... jadi lebih mudah Adobe lol.
Nah, berikut langkah-langkah yang biasa aku gunakan di Adobe Photoshop ya.
1. Mencerahkan foto
Hampir semua fotoku aku naikkan level brightness nya. Menurutku lebih baik menaikkan level di aplikasi editing ketimbang di kamera handphone. Kenapa? Karena nantinya bakal nurunin kualitas foto menjadi pecah begitu diotak-atik lagi.
Aku biasa otak-atik di bagian brightness/contrast, levels, dan curves. Ini benar-benar bikin hasil fotonya cerah dan pas kalau kita bisa menggunakannya dengan baik.
Oiya, untuk foto produk, aku memanfaatkan golden hours yakni dari jam 7-9 pagi, agar hasil foto mendapatkan cahaya yang terbaik. Selanjutnya, kita jadi enggak banyak menggunakan aplikasi karena hasilnya saja sudah oke.
2. Menambal beberapa kekurangan
Aku menggunakan beberapa fitur untuk mencerahkan dan juga meratakan cahaya. Di bawah ini bisa dilihat, ada sisi gelap di bagian kiri bawah dan . Nah, fitur yang aku pakai adalah clone stamp. Nantinya kalian akan mendapatkan bulatan yang bisa kalian sesuaikan ukurannya. Lalu tinggal sesuaikan, sisi mana yang ingin kalian gunakan. Ingat ya, di sini harus hati-hati banget, karena kalo enggak, bakal kelihatan fake banget!
Before |
Aku juga pakai tool bernama dodge buat ngeratain cahaya yang gelap di beberapa bagian. Ini rempong banget sih, dan hasilnya masih enggak rapi. Tapi jadi berbeda karena cerah. Ya kan ya? Hehehe.
After |
3. Watermark
Watermark-ku selama ini cuma tulisan sih hahaha. Belum pengen yang unik, entah kenapa ya, mungkin karena aku suka yang simple? Jadi ya tinggal ditambahin tulisan aja nyesuain komposisi gambar.
Sudah itu saja kok, enggak susah-susah banget kan? Hehehe.
FYI, aplikasi Adobe memang diperuntukkan untuk profesional. Selain Adobe photoshop, sebenarnya ada aplikasi lain yang dipergunakan untuk keperluan khusus fotografi, yaitu...
ADOBE LIGHTROOM
Aha! Banyak juga ya produk Adobe. Hahaha.
Source: Digital Camera World |
Aku pernah sekali dua kali pakai Lightingroom ini untuk keperluan editing photo. Dibanding, Photoshop, ini lebih mudah karena spesifikasinya lebih ke fotografi. Tool-nya ringkas, dan juga tampilannya simple. Kalau misal ada yang kesusahan, mungkin itu faktor kebiasaan.
Aku sendiri enggak pake Lightroom ini lagi karena jelas, di komputerku enggak dilengkapi Lightroom. Malas beli linsensinya, masih ada Photoshop juga. Eh, enggak ngasih solusi ya? Maafin mak hehe.
Jadi kalau di rumah, aku memakai Adobe untuk keperluan foto dan desain. Tepatnya, Adobe Photoshop dan AI. Untuk AI sendiri ini ribetnya minta ampun, aku masih harus belajar banyak. Agak ribet juga soalnya.
Nah, lantas bagaimana kalau aku lagi enggak di rumah dan harus upload foto di blog?
Jadi kalau di rumah, aku memakai Adobe untuk keperluan foto dan desain. Tepatnya, Adobe Photoshop dan AI. Untuk AI sendiri ini ribetnya minta ampun, aku masih harus belajar banyak. Agak ribet juga soalnya.
Nah, lantas bagaimana kalau aku lagi enggak di rumah dan harus upload foto di blog?
Pindahin gambar ke laptop dan pakai aplikasi online gratis. Hahaha. Karena jelas donk, bisa kita akses dimana saja asal ada koneksi internet. Apalagi buat kita-kita yang mobile atau yang masih hobby ke warnet. *Eh masih adakah?* So, langsung saja yok, aku kasih tahu beberapa aplikasi yang sering aku pakai.
1. PIXLR
Pada masa aku hengkang sejenak dari blantika per photoshop-an, aplikasi gratis online pertama kali yang aku coba adalah PIXLR. Karena jujur aja, desainnya elegan dan klasik banget. Anaknya emang judge something by its cover lol.
Tapi desain yang elegan bukankah pertanda profesionalisme?
Biasanya nih biasanya... semakin minimalis desainnya semakin pricey juga produknya. Karena sesungguhnya, bikin sesuatu yang simple itu lebih susah ketimbang sesuatu yang colourfull dan meriah punya.
Oke, alasan lain kenapa aku suka PIXLR adalah, fiturnya hampir mirip sama Adobe Photoshop. Ada adjusment tools kayak kurva, brightness and contrast yang pastinya sering banget kita gunakan. Siapa sih yang enggak suka kecerahan dan gambar yang jelas? Sementara untuk hasilnya sendiri juga enggak jauh beda dengan Photoshop.
Oh betapa mudahnya hidup ini dengan bantuan teknologi ya. Senang! PIXLR juga bisa diunduh via handphone kok. Tapi karena aku enggak suka, ya tetap maksa buka laptop. Ribet biar, yang penting hati senang. 😜
Cuma kalau mau bicara kelemahannya, untuk bisa akses PIXLR, kita diharuskan menginstall flash player terlebih dahulu di browser. Ya enggak papa juga sih, enggak susah enggak. Cuma ada kok aplikasi lain yang lebih lhas lhes. Cas cis cus langsung buka tanpa bala bantuan lain. Namanya... ada di list selanjutnya.
2. BE FUNKY
Begitu masuk ke web nya, kita bakal langsung bisa akses beberapa fitur unggulan seperti photo editor, collage maker, dan desain. Di sini font nya juga beragam dengan pilihan font sans yang oke. Bahagia donk ya!
Aku paling sering pakai yang collage maker. Males bowk buka Adobe Ilustrator dan bikin garis yang presisi. Nah, di Be Funky kita langsung bisa otak-atik gambar dengan beberapa pilihan kolase plus langsung bisa disesuaiin sendiri ukurannya.
What a life!
3. CANVA
Aku paham banget kenapa infografis sangat penting bagi kemaslahatan umat. Hahaha. Tentunya dengan adanya bantuan infografis, sebuah artikel bakalan jadi lebih menarik dan enggak jenuh dipandang. Ya keleus suruh baca tulisan terus, dikasih yang seger-seger dikit napa.
Dan sekali lagi, karena malas membuka Adobe Illustrator, aku memasrahkan diri untuk sebuah situs desain paling asik bernama Canva ini. Sumpah ya, keren banget. Pasti banyak dari kalian yang ikutan pakai juga. Karena emang keren banget mau gimana?
Sebelum masuk ke beberapa fiturnya, Canva mengharuskan kita log in terlebih dahulu. Baru memilih fitur desain yang terletak di bilah kiri. Nanti kalian bisa mendesain sesuka hati kalian tentunya pilihan bahasa dari berbagai negara termasuk Indonesia. Sangat mudah kan?
Banyak pilihan layout dari beberapa template tanpa harus pusing mikirin desain dan warna. Udah ada tinggal lhep. Mudah dan gokil abis. Mas bojo bisa tobat kalo gini caranya, bakalan gulung tiker karena orderan desainnya berkurang gara-gara pada kenal sama Canva lol.
Yang aku heran, beberapa desainer termasuk suamiku sendiri, mengaku justru kesulitan memakai Canva. Mungkin karena kebiasaan itu tadi. Lagian gaje amat, masa' desainer kok malah disuruh desain pakai Canva. Jelas idealisme mereka kuat lah begitu ngelihat free template. Yang ada, mereka malah pengen ikutan submit bikin layout sendiri, baru dijual lewat situs microstock. Haha.
Nah yang perlu dihati-hati nih ya, namanya juga aplikasi gratisan dengan beberapa fitur dan plug in yang bakalan sering banget dipakai orang. Alias pastinya kita bakal sering kembaran. Loh kok sama layout infografisnya? Loh kok warna editingnya mirip? Loh kok enggak jauh beda headernya?
Nah nah nah. Itu yang bikin beda dari kreativitas yang kita miliki. Sebisa mungkin bikin desain atau foto yang unik dan berkarakter. Aku juga lagi berusaha ini.
Selama ini aku seneng banget sama foto, alur dan gaya bahasa. Andra Alodita. Fungsi foto dia disitu juga sama berceritanya, jadi sebanding dengan tulisannya. Jangan heran, Alodita emang fotografer kok. Hehehe.
Cuma dalam desain dan fotografi kan ada juga pengetahuan dan selera ya. Mana warna yang bagus dan cocok, mana font yang pas dan mudah dibaca. Ini yang kudu diperhatikan. Jangan mentang-mentang kita dimudahkan, lantas melupakan esensi keindahan itu sendiri.
Aku percaya kok, kalau selera, pengetahuan, skill, dan jam terbang sudah makin diasah, semakin bagus pula kualitas kita. Anggap aja itu tadi adalah modal untuk melatih kemampuan kita.
Karena mau pakai kamera apapun, digital atau manual, mau pakai aplikasi manapun, dari yang berbayar atau yang gratisan, kalo sudah pegang 'modal' tadi, ya pasti bakalan beda sama yang masih seadanya. Maka dari itu, ke depannya kalau mau lancar jaya, foto kita ekslusif, desain kita kualitas prima, ya belajar ke yang profesional.
Yok sama-sama perbaiki diri terus. Walaupun hanya sekecil membuat foto blog lebih jelas dan tidak pecah. Itu penting sih, karena bagaimanapun fotografi adalah media berekspresi. Apalagi yang suka traveling, foto produk, sampai kuliner. Beugh, pasti lah foto begitu penting.
Blog personal kita bisa merepresentasikan kepribadian kita kan ya? Apalah arti pentingnya dari sebuah sharing itu sendiri, selain bermanfaat bagi orang lain?
Jadi ingat ya, jauh sebelum kita mempelajari skill teknis, sebelumnya harus mengerti tentang konsep terlebih dahulu. Banyak baca buku, nonton film, berita, dan perbanyak teman.
Pokoknya semangat. Kata Don Draper sih, Make It Simple, But Significant.
Well noted!
20 komentar
Saya ngakak pas baca kalimat "apapun aplikasinya, kalian gak bisa bedainnya". Hahahah, tapi memang bener, sih. Apalagi sekarang banyak pilihan aplikasi yang bagus, ya :)
ReplyDeleteIya yang penting jelas dan representatif mbak, hehe. Mau pake apa aja kalo selera dan skill udah oke ya bakal oke. Hihihi.
DeleteSama mak kalo buka adobe Photoshop itu suka sambil nonton tv. Begitu filmnya berselang iklan, loadingnya baru selesai hahaha. Apalagi lightroom gak bakal bisa diinstal, gak sanggup. LOL. Makanya yang online-online ini mau gak mau jadi andalan deeh.
ReplyDeleteSamaan ya mak. Laptopku udah jadul pula ini. Hehe. Jadi aplikasi online sangat membantu :)
DeleteAaa.. aku dapat ilmu baru lagii, baru tau tentang PIXLR. Tq mak info nya.
ReplyDeleteSama-sama mak. PIXLR ciamik kok, cuma emang kudu install flash player dulu.
DeleteAw aw.. mak sarjana seni ya ��
ReplyDeleteLightroom aku blm pernah pake mak. Mau oprek2 nggak kesampean..
Tapi ngedit jg tergantung tangannya kan mak. Pasti hasilnya lebih cakep �� punyamu mak
Aku juga cuma beberapa kali kok mak pake Lightroom. Malah diajari suami, padahal dia bukan sarjana seni loh. Hehehe. Ayo belajar terus bareng-bareng mak uciii :)
DeleteMemang ada ya aplikasi my blog, aku baru tau.. Wah wahh ikutin ah 😂
ReplyDeleteMba Keren deh, kalo aku masih belum sampe ilmu jeprat jpret disain grafis dll sebagainya 😍
Tks for sharing 😊
Iyaaa tapi Myblog banyak iklannya mbak. Makasih sudah mampir :)
DeleteJadi penasaran pengin buka aplikasi Myblog .. pengin lihat kayak apa tampilan dan fiturnya.
ReplyDeleteTFS ya,kak
Persis pas kita buka web di blogger. Lumayan mudah dan membantu :)
DeleteTerimakasih info dan repliesnya ya,kak
ReplyDeleteSegera meluncur buka aplikasi Myblog ☺
wahh jago ya pakai photoshopnya mbak saya dulu sempet sih belajar beberapa editing basic di photoshop tapi sejak pindah ke OS linux sekarang saya pakai aplikasi GIMP untuk edit gambar.
ReplyDeleteHasilnya sendiri cukup lumayan, bahkan bisa bikin kayak art gitu, manipulasi level tinggi
Waaa keren mas. Aku malah berlum pernah pakai GIMP mas. Ngelihatnya saja sudah pusing hehehe. Tapi hasilnya ciamik2 yaaa...
Deleteaku juga suka pake canvaaa.... hihihi...
ReplyDeleteToss dulu kitaaa! :)
DeleteDapat ilmu baru.. Hehehe
ReplyDeleteSelama ini aku cuma pakai photoshop dan canva doaang...
Iniah lengkap bgt
Makasih Witri, senang bisa berbagi :)
DeleteHalo mbak Yosa, salam kenal :) Wah..aku mah masih jauh dari edit2an dkk nya haha demen motret doang pake hp dan dslr aja. Selebihnya ya cuma upload aja. Ya paling adjusment auto aja hehehe. Penasaran sama aplikasi My Blog nih. Aku baca pelan2 tulisan mbak nih...seneng dapat ilmu baru, thanks yach :)
ReplyDelete