HALF OF MY TIME
Hampir setahun sudah, blog personal aku berdiri menjadi TLD. Dan kini, orang pun akrab mengenaliku, selain sebagai seorang penulis naskah, juga sebagai blogger. Antara bangga dan bingung, karena ternyata, setahun setelah aku konsisten menulis blog, belum pernah ada event yang aku datangi baik itu yang bertema beauty maupun parenting.
Ini enggak apa-apa enggak sih? Mengingat domisiliku sendiri di Magelang, jauh dari hingar bingar kota besar. Lagian, waktuku sangat terbatas. Misal mau ke luar kota ninggalin anak, banyak persiapan yang kudu aku lakukan, belum lagi kerjaan menulis lain yang banyak menyita waktu.
Jadi, komunikasi dengan komunitas blogger, selama ini hanya sebatas online saja. Memang terdengar banyak alasan, tapi ya itu kenyataannya.
Blog bagiku masih sarana berekspresi. Kadang kalau enggak tahu pengen curhat sama siapa, blog bisa menjadi ajang komunikasi. Aku seneng banget loh kalau ada yang blog walking di sini terus ngasih semangat, ngasih saran, sampai ada yang nge-DM aku via instagram. Dari yang tadinya cuma sebatas seneng-seneng doang, kini aku juga banyak menemukan teman baru.
Demi berdamai dengan waktuku -yang so sorry, beneran susah kalau disuruh datang ke event- aku banyak-banyak bergabung di komunitas blogger. Terus aku juga intens ngobrol dan enggak segan japri kalau dirasa ada yang nyambung. Bagiku yang ekstrovert, hubungan seperti ini malah seperti canggung. Enakan ngobrol langsung sebenernya. Tapi ya gimana, yang bisa aku lakukan baru sebatas online dulu. Entah besok kalau sudah nemu pola hidup baru yang pas, semoga sih bisa sering bersua sama blogger lain secara langsung.
Back to nge-blog ya. Pada tema beauty, aku juga beberapa kali dapat sponsored review. Awalnya aku sendiri kaget loh, ketika dapat email tawaran kerja sama. Bingung mau iyain apa enggak, takut kalau nentuin harga ternyata enggak sesuai dengan yang diharapkan. Lalu dengan segala kesotoyanku yang hakiki, aku iyain saja dengan jawaban polos semacam: aku enggak punya ratecard kak! Sungguh hah hoh ya kan.
Memang iya, beberapa sponsor sebatas memberi produk dan timbal baliknya dbikinin review. Buatku yang masih awam, kalau produknya cocok, ya why not? Dibayar berapapun terserah. Paham kok, kenapa di sini pada akhirnya banyak temen yang tertarik jadi blogger. Dipikirnya enak kali ya, dapat produk gratis, unboxing, dan lalalala yeyeye act like selebgram.
Beberapa pertanyaan lalu menyerbu seperti: "Kok kamu bisa dapat sponsored gitu sih yos, gimana caranya?", atau "Kamu enggak takut kulit kamu rusak gara-gara nyoba produk macam-macam?"
Begini, aku jelasin sekalian ya. Berhubung aku punya hobby make up dan sering tergiur produk kecantikan, ya kenapa enggak sih bikin label beauty? Toh kalau melihat viewers blog, banyakan malah dari beauty loh. Hal seperti ini yang kadang enggak diketahui orang awam. Membeli produk buat direview, motret, ngedit, belajar nulis yang enak dibaca, sampai belajar SEO biar ada di google search engine. Selain itu, aku sudi belajar photoshop lagi, bikin photo box buat foto produk, dan juga gabung di komunitas beauty biar skill make up terasah. Itu semua enggak gratis tis!
Aku butuh kamera, butuh lighting, butuh koneksi internet yang cepet, serta laptop yang mumpuni. Seperti orang jualan lah, butuh modal.
Effort yang aku jalani enggak serta merta membuahkan hasil. Aku pernah kok sesekali ikut lomba dan belum pernah ada yang menang. Aku pernah kok bikin ratecard terus klien mundur teratur. Intinya apa, jadi bloggerpun enggak cuma modal TLD doang. Ada beberapa syarat pendukungnya supaya bisa tetap eksis dan banyak pembaca. Dan kalau kamu mau tahu, inilah salah satu alasan kenapa aku ikut BPN 30 Day Blog Challenge!
Di sisi lain, aku enggak pengen menulis itu akhirnya jadi beban. Kalau boleh curhat nih, setiap minggu aku tuh ada saja gawean naskah, baik itu program televisi, TVC, profile, sampai film pendek. Ya bisa sih sehari satu naskah, tapi kan bikin pikiran mampet dan tertekan. Kerjaan nulis, hobby kok ya nulis. Nulis terus sampai enggak tahu kapan berhentinya. Aku juga berusaha nulis blog biar gimanapun ketatnya deadline. Seenggaknya aku menantang diri tetap eksis dan TLD ku enggak percuma.
Beda antara blog sama naskah, kalau nulis naskah, aku semacam sudah punya pattern. Mau dibikin kayak gimana, tinggal banyak-banyakin nonton film dan program TV, brainstorming sama temen, nanti punya ide sendiri. Lain sama blog, blog kadang lebih mengalir karena aku kayak ngomong gitu terus ditulisin. Jadi lebih enak mana antara ngeblog sama nulis naskah, tentu kamu tahu jawabannya. Iya, menulis blog lebih bebas merdeka.
Tapi... blog pun juga bisa bikin pusing. Diam-diam aku belajar buat ngerti gimana adsense bekerja, gimana caranya bikin DA/PA naik secara perlahan, dan bikin reputasi blog ini bagus di mata google. Fiuh, enggak gampang loh ini, kalau dikuliahin mungkin 4 sks sendiri hahaha.
Nah, jika ditarik garis kesimpulan, sejujurnya, menulis blog bagiku saat ini masih sebatas part timer atau separuh waktu saja. Belum bisa yang meluangkan segala waktu untuk konsen ke blog. Karena apa? Masih ada tanggungan dan passionku ke film layar lebar, yang mungkin nantinya tetap akan menghantarkanku pada blogger part time selamanya.
Ya enggak apa-apa kan ya. Karena aku enjoy nge-blog the way i do. Namun harapannya, teteup, aku akan menghasilkan tulisan-tulisan yang lebih berfaedah. Barang kali besok aku sudah bisa menghasilkan karya film, kan bisa aku bagi di sini juga. Jadi bakalan bisa bermanfaat di segala lini.
Aku tetap terbuka kalau ada kesempatan bersua, mengikuti lomba, gabung di komunitas, sampai collab bareng. Sampai kapanpun, blog tetap akan menjadi sarana berekspresiku. Mau beralih ke professional atau enggak, aku usahakan menulis pakai hati tanpa ada yang ditutupi. Mohon doa'anya semoga semua lancar ya!
#BloggerPerempuan
#BPN30dayChallenge2018
#day 22
0 komentar