MY ESSENTIAL COMRADES
Sudah pada tahu belum ya, kalau aku punya selera musik yang random?
Dijawab: "jangankan musik, orangnya saja random kok, gimana sih yos?"
Yak, prolog yang bagus, seperti biasa, tanya sendiri, dijawab sendiri, leh uga kan gua.
Okay, aku lagi enggak mau becanda sebenarnya. Aku pengen ngasih tahu ke kalian bahwa seleraku itu universal. Aku bisa sangat suka sama band indie, tapi di sisi lain aku juga salut sama Beyonce. Kalau lagi buntu, kaleman, aku biasa dengerin koleksi folk music. Lain kalau lagi bayaran, lagi semangat, lagi senang, sudah deh, segala lagu dikaraokein, dari yang learn to fly-nya Foo Fighters hingga side to side-nya Ariana Grande. Hayo, kurang random apa coba?
Kabar baiknya, Suamiku pun cukup selaras. Dia suka hardcore tapi juga enggak apa-apa kalau aku dengerin musik terkini. Palingan kalau cukup asing, dia bakalan nanya, "yang, ini lagunya siapa sih?" Surely, belum pernah kejadian kami berantem soal dengerin musik yang mana. Kami selalu kompak nyanyi di rumah, di mobil, di motor, di mana-mana, termasuk sama Alya.
Bagi kami, dompet boleh bikin nanar, tapi sound system tetep kudu menggelegar.
FYI saja nih, sejak aku kecil, di rumah juga selalu nyetel musik tiap saat. Biasanya dimulai pagi pas mau berangkat sekolah. Mama seringnya nyetel radio sama kaset, hampir tiap hari. Jadi aktivitasnya, bangun pagi, beres-beres rumah nyuci ngepel sambil dengerin lagu yang diputer. Kebiasaan ini berlanjut sampai aku punya anak.
Enggak tahu ya, rasanya ada yang kurang kalau enggak dengerin musik tiap harinya. Konon, musik juga bagus untuk memperbaiki mood sampai meningkatkan kreativitas. Intinya, hidup tanpa musik itu hampa. Setidaknya bagi kami sekeluarga.
Nah, sudah aku pilah pilih playlist mana saja yang paling sering aku denger, ini dia 10 diantaranya:
1. Fiona Apple - Across The Universe
Words are flowing out like endless rain into a paper cup,
They slither while they pass, they slip away across the universe
Pools of sorrow, waves of joy are drifting through my open mind,
Possessing and caressing me.
Jai guru deva om
Nothing's gonna change my world,
Nothing's gonna change my world.
Nothing's gonna change my world,
Nothing's gonna change my world.
Ada salah seorang teman yang sampai bilang kalau dia dengerin Fiona Apple, dia bakalan inget yosa. Enggak salah kok, lha wong dulu pas kuliah hampir tiap hari nyanyi lagu ini. Jadi kayaknya kalau 4 tahun aku kuliah, seperempatnya aku habiskan buat nyanyiin lagu Across The Universe deh, hahaha.
Lagu Across The Universe sendiri aslinya adalah lagu dari Band The Beatles. Nah, Fiona Apple mengcovernya gitu. Kenapa aku suka yang versi Fiona Apple? Simple, karena video klipnya aku anggap paling keren setelah Bjork - yang almost semua dibikin sama Michel Gondry.
Menurutku pribadi, video ini termasuk jenius. Warna video hitam putih dengan suara khas Fiona Apple yang terdengar lazy yet classy, menjadi daya tarik diantara adegan perpecahan nan chaos. I still love to hear it till now.
Oh iya, lagu ini juga merupakan OSTnya Pleasantville tahun 1998 yang dibintangi oleh Toby Mc Guire. Jadi yeah, kukira enggak ada yang enggak suka sama lagu ini sih.
2. M83 - Farewell/goodbye
Hasil nanya sama Suamiku nih. Aku bilang, "Apa lagu yang bikin kamu ingat tentang aku?" Katanya, M83!
Dan ternyata benar. Playlist Farewell/goodbye-nya M83 selalu ada di setiap playlist. Lagu ini juga sudah jadi favorit sejak kuliah. Rasanya kok enggak pernah bosen dengerinnya. Mau lagi di jalan, di kost, mau tidur, dengerinnya Farewell mulu.
Reff-nya begini:
Hang on to me
Getting out of my corpse
Please dont leave me
Watching you from the clouds
Melancholy
You'll join me soon my love
Feeling frozen
I'll warm you every night
Falling asleep
I'll travel in your dreams
Sebenernya paling cocok didengerin pas feeling blue, karena nadanya syahdu menyayat hati, dan musiknya like magic. Cuma, aku sudah kadung nyantol dan enggak bisa move on sama lagu M83 lainnya. Ya banyak sih lagu M83 yang bagus, tapi yang farewell lah yang paling mellow dan kayak lagi di alam mimpi.
Zaman nge-gigs, banyak band cewek yang mengcover ini lagu, but yeah, tentu saja failed. Nyaris enggak ada yang bisa bikin cover lagu sama magic nya.
Tambahan informasi, M83 adalah French Electronic Music Project yang berasal dari Los Angeles. Membernya buanyak banget, ada Anthony Gonzalez, Jordan Lawlor, Loic Maurin, Kaela Sinclair, Joe Berry, Briel, dan member baru lainnya.
Album kelima M83 yang berjudul Saturdays = Youth, dirilis bulan april 2008. Direkam sama Ken Thomas yang dikenal juga kerja bareng Sigur Ros, The Sugarcubes, Cocteau Twins, sama Suede. Terus ketambahan diramu sama Ewan Pearson yang berhasil ngorbitin Ladytron.
Ya pantes kan, kalau M83 jadi band elektronik yang melenjit?
3. Arctic Monkeys - Baby I'm Yours
Aku nih kalau sudah ngomongin soal Alex Turner, lemah bos! Kenapa sih ya dia bisa seganteng itu dan main gitarnya jago amat, huhuhu. Kadang aku juga mikir Suamiku cocok juga kalo di-alex-alex-in (uopoo). Halune rak ketulungan.
Ohiya, biar enggak OOT, Arctic Monkeys juga termasuk english rock band. Sejak kemunculannya di tahun 2002, sudah banyak mencuri perhatian publik. Baby I'm Yours sebenernya lagunya Barbara Lewis. Tapi begitu dicover sama Arctic Monkeys di tahun 2006, rasanya ampuuun syahdu banget beb. Lebih kerasa romantis dan gombalnyaaa haha.
Ini soundtrack waktu pacaran sama Suami sih, jadi.. ya enggak bosen dengernya. Etapi beneran, coba deh dengerin liriknya, lalu kasih ke pasangan, dijamin klepek-klepek kok!
Baby, I'm yours
And I'll be yours until the stars fall from the sky,
Yours until the rivers all run dry
In other words, until I die...
4. Mono - Life in Mono
Lagi-lagi lagu sejak zaman kuliah, waktu seneng-senengnya sama musik elektronik. OST Great Expectations yang diperankan sama Gwyneth Paltrow tahun 1998. Mono sebenarnya berasal dari UK, terdiri dari dua orang jenius yaitu Siobhan de Maré and musician Martin Virgo.
The stranger sang a theme
From someone else's dream
The leaves began to fall
And no one spoke at all
But I can't seem to recall
When you came along
Ingenue
From someone else's dream
The leaves began to fall
And no one spoke at all
But I can't seem to recall
When you came along
Ingenue
Walaupun Mono enggak terlalu eksis dan "hello, how are you now?", tapi lagu Life In Mono tuh seakan lekat banget di telingaku. Dengerin Mono serasa dibawa ke alam bawah sadar lalu tiduran dan punya banyak impian. Terhipnotis gitu deh kayaknya, apalagi dengan lirik "ingenue" yang terdengar aksen inggrisnya.
Buat rekomendasi saja ya, dengerin lagu ini malam-malam pakai headset, dijamin meleleh.
5. Alessia Cara - How Far I'll Go
Kalau tadi aku ngomongin yang antimainstream, pastinya kamu tahu How Far I'll Go ini kan? Yup, OST Moana satu ini enggak kalah asik kok. Lucunya, Alya pun suka.
See the line where the sky meets the sea? It calls me
And no one knows, how far it goes
If the wind in my sail on the sea stays behind me
If the wind in my sail on the sea stays behind me
One day I'll know, if I go there's just no telling how far I'll go
Kegundahan Moana diceritakan dalam lagu How Far I'll Go. Tentang bagaimana keinginan kuatnya untuk pergi ke laut dan ditentang sama mitos yang ada dalam budaya di lingkungannya. Satu-satunya penguat Moana justru neneknya, yang sayang sebelum menuntaskan keinginannya sudah meninggal. Moana akhirnya memberanikan diri untuk berlayar dan meneruskan perjuangan neneknya demi mengembalikan keberanian kaumnya sebagai kaum penjajah.
Eh lha kok malah jadi review film? Hahaha okay. Aku seneng How Far I'll Go yang dibawakan oleh penyanyi asli, Alessia Cara. Suara Alessia renyah dan terdengar ngepop. Enak deh didengerin sama Alya, baik di rumah maupun perjalanan.
6. Coldplay - Paradise
Bohong kalau aku bilang enggak suka Coldplay. Gimana enggak, Coldplay lah sebetulnya yang menghantarkanku pada musik-musik indie. Lewat Coldplay aku pelan-pelan bisa dengerin musik brit pop yang lebih luas lagi. Intinya Coldplay dulu, baru kemudian Radiohead, Blur, Suede, sampai The Verve.
Walaupun Dave Grohl pernah nyentil Chris Martin di video klip Foo Fighters, tapi nyatanya Coldplay memang merajai band alternatif dunia. Super produktif. Semua orang juga akhirnya mengakui kan? Toh selama kualitas masih bagus dan performa okay, apa lagi sih yang mau dinyinyirin?
Paradise buatku adalah lagu yang megah. Aku enggak kebayang Ya Lord, kalau beneran bisa nonton show-nya. Mungkin aku bisa nangis atau bisa jejeritan. Yang jadi tambah seneng, Paradise adalah lagu orang gedhe pertama kali yang Alya suka. Karena apa? Karena video klipnya gajah. Mmm sungguh alasan yang masuk akal kan haha.
7. Bruno Mars - Billionaire
Enggak lengkap tanpa nyebut Bruno Mars. Pertama kali lihat Bruno Mars, aku sama Suami sepakat dia adalah jelmaan Micheal Jackson zaman now. Lihat deh style-nya, cara nyanyi-nya, sampai dia bisa moon walk loh saudara-saudara! Bruno Mars itu whole package, dia bisa nyanyi, main gitar, drum, dance, apa coba yang enggak bisa. Maklumlah sejak kecil dia memang sudah dididik untuk bermusik.
Oh every time I close my eyesI see my name in shining lightsYeah, a different city every night oh rightI swear the world better prepareFor when I'm a billionaire
Kenapa billionaire? Hiks karena janjiku pada dunia, eaaaa....
Aku punya banyak harapan ke depan. Banyak banget yang belum kesampaian, dan aku juga lagi berjuang. Makanya lagu ini cocok banget dan liriknya bener-bener aku resapi sampai kesampaian nanti. Billionaire hampir tiap hari aku dengerin, di rumah, di perjalanan, dimana-mana. Reggaenya dapet dan enggak yang hard gitu, masih masuk di telinga.
Terus pernah nih pas Bruno Mars opening Super Bowl 48. Lagu awalnya tuh reff Billionaire yang dinyanyiin choir sama anak-anak kecil. Duh, megah banget. Coba deh full song, pasti bagus banget.
8. A Million Dream
They can say, they can say it all sounds crazy
They can say, they can say I've lost my mind
I don't care, I don't care, so call me crazy
We can live in a world that we design
'Cause every night I lie in bed
The brightest colors fill my head
A million dreams are keeping me awake
I think of what the world could be
A vision of the one I see
A million dreams is all it's gonna take
A million dreams for the world we're gonna make
Lagu ini diam-diam punya harapan besar, dan lagi-lagi cucok bowk sama aku. Hehehe. We can live in a world that we design itu bener-bener pernyataan dari sebuah hidup yang bisa kita pertanggungjawabkan. Kita bisa memilih takdir kita, nah, kesuksesan adalah seberapa besar kita berusaha dan berjuang untuk meraih harapan.
Di rumah, aku sering nyanyi lagu ini sama suami sama Alya. Terdengar hore-hore doang, tapi aku yakin sih, suatu saat nanti aku bakalan kangen sama moment seperti ini. Duh, belum-belum sudah mellow. Nak, jangan cepet gedhe dong, nanti mama tambah tua huhuhu.
9. Dubyouth Soundsystem - Roots
Aku yakin sih, sebagian besar dari kalian belum mengenali Dubyouth Soundsytem. Tapi kalau kalian ada di Jogja, pasti enggak asing kok. Yap, personilnya adalah Heruwa Saggy Dog sama satu lagi Memet. Mengusung genre dub elektronik, lagu-lagunya cukup sering menghentakkan gairah anak muda Ngayogjakarta.
Kenapa dubyouth? Karena please deh, begitu kamu dengerin suaranya, aselik, kayak orang luar loh, jamaica may be? Tapi aku tahu suara Heruwa ding, soalnya dulu pertama kali dengerin Dubyouth pas jadi band pembuka Goodnight Electric gitu. Wah, langsung sukak! Dan abis tuh langsung minta lagu-lagunya ke temen-temen.
Sampai sekarang masih ngikutin perkembangannya. Terakhir nonton Dubyouth waktu hamil, tepatnya di depan Jogjatronik, itu juga sampai tengah malam. Kangeh ih sama gignya huhuhu, kapan lagi ya.
Ohya, Roots adalah single terbarunya, dirilis tahun 2018. Musik-musik dubyouth ya karakternya kayak gini, enak buat didatengin langsung sambil joged gitu. Kalau di rumah, aku dengerinnya lewat headset doang. Selebihnya, nunggu Alya pas lagi enggak di rumah. Takut kalau dia protes dan beberapa lirik memang explicit sih, hahaha.
10. Catatonia - I am The Mob
I put horses' heads in people's beds
'Cos I am the mob
When duty calls, gonna bust some balls
'Cos I am the mob...
Lagi-lagi sejak zaman kuliah. I am The Mob sudah enggak bisa terbantahkan semangatnya. Karena apa ya, the mob gitu kan lau mau apa? Hahaha. Enggak, maksud aku, lirik dan nadanya sangat pas dalam penggambaran anak-anak muda.
Termasuk ranah Brit pop, Catatonia berasal dari Wales. Band lama sih, tapi masih enak didenger sampai kapan pun dan enggak lekang sama zaman. Terakhir tahun 2014 masih ngeluarin video klip.
Aku suka sama suara renyahnya Cerys Matthews yang nge-rock, serak, tapi tinggi. Asik deh dengerin Catatonia kalau lagi ngepel.. Jadi lebih semangat 45 terus membangkitkan jiwa muda kita. Nah loh, apa enggak merdeka coba hahaha.
***
Kesimpulannya, setelah dipikir-pikir ternyata musikku lebih condong ke Brit Pop ya kak, ketimbang musik elektronik hahaha. Padahal mah kalau dilanjutin ngelist, masih banyak yang lebih random lagi. Ya setidaknya biar enggak dibilang pencitraan lah, wong kalau karaoke saja lagunya Britney Spears kok. Wk.
Ya sudah, 10 list tadi sudah paling bener karena aku nanya sama Suami juga. Enggak ada yang aku tutup-tutupin soal selera. Maklum, dulu di jogja banyak yang benci sama musik indsutri tapi giliran disuruh ngelist lagunya Bjork sama Velvel Underground, jatuhnya mlempem. Mbok ya sudah, ngaku saja. Suka ya suka, enggak ya enggak. Musik tuh buat dinikmati, enggak perlu dipaksakan. Jadi indie boleh, tapi jangan bohongi diri sendiri.
Duh, lama-lama malah jadi julid kenapa sih nih hahaha.
#BloggerPerempuan
#BPN30dayChallenge2018
#day 19
0 komentar