5TH WEDDING ANNIVERSARY
Kata orang, 5 tahun pernikahan adalah awal dari kesemuanya, sehingga kalau berhasil melampauinya, niscahya hubungan akan sebagaimana mestinya.
Aku mau ngomongin ini karena kebetulan nih, hari ini adalah ulang tahun ke-5 pernikahan kami. Yes, kami yang dimaksud adalah Yosa Irfiana dengan Chandra Pradityatama. Tentunya setelah melalui pacaran 4 tahun, setelah banyak adu argumen, setelah banyak mikir-mikir, setelah banyakin bahas finansial, setelah ditempa badai sana sini. Akhirnya kami me-ni-kah juga. Such as a happy ending ya.
But, in truth, a marriage is also the beginning of every-single-thing. For me lho ini, yang kagetan, karena beneran enggak sama kayak pas pacaran. Habit kami beda. Beda banget.
Aku bangun tidur pasti ke toilet, habis itu nyapu, ngepel, masak. Kalau Suamiku, bangun tidur langsung buka komputer, dan life is kayak enggak ada apa-apa. How come gitu lho? Padahal sekarang sudah anak 1, mana kudu pagi-pagi ya kan nganter sekolahnya.
Beda lagi pas makan, aku makan tuh kayak 10 menit cukup. Itu udah plus minum air putih dan cuci piring. Suami? Ngunyahnya ampun lama betul. Belum kalau sambil nonton TV dan ngobrol. Alamaaaak. 30 menit ada kali. Lucunya lagi, kalau habis makan terus harus ngapa-ngapain, dia pasti bilang "bentar yang, nurunin makanan ke perut dulu". Okay.
Belum soal kelupaan manasin kendaraan. Suami akan melakukannya pas mau pergi, sedangkan kebiasaanku sejak lama, manasin kendaraan ya tiap pagi. Sampai the most thing yang bikin jengkel adalah ketiduran depan TV. Wow. Ini apaan TV kok malah ditonton? Buat apa punya kamar tidur kalau gitu terus? For me, it's a bad habit. Tidur kan harus kualitas. Tidur yang berkualitas akan mempengaruhi energi kita ketika bekerja. Makanya, sebisa mungkin kalau tidur harus nyenyak, pakai lampu yang temaram, dan suasana hati yang bener-bener relaks. Please tell me, apa faedah dari ketiduran depan TV? Tentu saja, enggak ada, ya kan ya kan.
Habit yang enggak aku lihat pas pacaran tersebut akan melebur jadi satu. Lha wong gimana lagi, sudah satu rumah ini, satu ranjang pula! Rasanya, kadang pengen nge-rewind ke posisi sebelum nikah terus bahas ini sama-sama. Serius deh, memang kayaknya sepele, tapi pening, sumpah.
Enggak cuma habit sih fyi, bahkan kadang dalam memutuskan masalah, dalam memilih barang, aduh ya ampun, super lama. Sampai apa-apa kok harus pakai campur tangan aku? Apa-apa kayaknya kudu ada aku? Aku semua. 4 tahun pacaran, plus 5 tahun pernikahan, mutlak sudah aku mengenal Suamiku luar dalam beserta isi-isinya.
Today is our 5th wedding anniversary. And we are one now, literally in one rules.
Hari demi hari, kebiasaan-kebiasaan tersebut enggak sadar terus lebur dengan sendirinya. Kayak semacam "ya udah deh mau gimana lagi", Tapi, misal yang nyebelin banget level begadang enggak penting sambil nongkrong, nah, harus dikasih aturan. Harus ada boundaries yang jelas, dan aturan dibikin atas kesepakatan bersama.
Hingga hari ini, hari di mana aku sudah menemui diriku sendiri dalam posisi serba ketularan Suami. Bangun tidur golar-goler nih di kasur, terus dicium. Standart kok, kayak bucin bucin pada umumnya, hahaha. Terus Alya bangun dan ndusel di tengah-tengah kami. Baru habis itu mandi dan beraktivitas.
Karena hari ini Alya libur, jadi seharian dia maen di komplek. Nah, pas Alya main itu, mendadak Suami cium aku dan bilang "Yang, hari ini ulang tahun nikahan kita lho" Terus buru-buru peluk sambil senyum-senyum wagu gitu lho. Aku ngerasa lucu, ya gimana dia jarang banget bersikap romantis kayak gitu. Sekalinya romantis, aneh kan jadinya. Kami langsung ketawa-ketawa berdua. Terus mikir, tumben nih aku yang enggak inget. Pikun kali ya. Padahal sebelumnya aku sempet buka-buka Facebook dan lihat foto-foto nikahan yang muncul di timeline. Tapi yang namanya lupa kan gimana lagi ya, pertanda itu enggak bikin aku ngeh kalau ini adalah ulang tahun nikahan kami. Hahaha, dongonya memang sudah kemana-mana.
Aku mikir Suami kok tumben so sweet amat. Sudah GR juga, jangan-jangan nanti di-surprise romatis diajakin dinner. Eh ternyata usut punya usut, waktu buka HP.....jeng jeng.... Mama mertua dan adek ipar sudah ngucapin duluan di grup keluarga. Mmmm, ketahuan kan, Suami aslinya juga lupa. Siyaaap, memang lupa itu nular sih ya hahaha.
Btw, di keluarga Suamiku, mengingat hari lahir, mengingat tanggal pernikahan, adalah semacam kewajiban. Bahkan konon, dulu Eyangnya sampai ngerayain Wedding Anniversary Perak, 50 tahun pernikahan. Bayanginnya asik sih, dan relate banget sama aku yang bucin gini haha. Lain sama keluargaku yang cueknya ampun-ampunan. Boro-boro inget tanggal nikahan, tahun tanggal nikahan Mama Papa saja waktu aku mau nikah kok. Tepatnya waktu pinjem Akta Nikah mereka. Berbeda banget ya kan ya.
Jadi ya gitu deh, moment ulang tahun pernikahan seakan sakral banget. Walaupun ada pro kontra, kami sih nyikapi dengan positif saja. Toh bisa buat refleksi, selama ini sudah ngapain saja? Masih ada yang disembunyiin enggak? Masih ada yang bikin sebel enggak?
Nah, soal harus dirayain kan fleksibel. Ada uangnya hayuk, enggak ada ya enggak apa-apa. Pada akhirnya tadi pagi 5 tahun pernikahan kami, dirayakan dengan biasa saja. Nyaris enggak ada beda sama hari-hari lainnya. Eh bedanya, hari ini aku enggak masak ding. Dan itu sudah bikin seneng ulala.
Yang penting hari-hari ke depan, kami akan selalu berusaha berpikir positif. Enggak melulu semua dipermasalahin. Capek cuy, seharian momong, masak, belum nulis naskah. Gantian sama Suami yang kerjaannya desain sama motret.
Kami yakin sih, kalau pikiran kita tenang dan baik, pengaruhnya besar ke sekitar. Termasuk ngurus Alya, termasuk ego yang masak siapa. Hahaha.
Oh iya, monmaap, kami memang sering ngepost foto-foto bertiga. Monmaap juga kalau IGs nya juga melulu bertiga. Bukan buat nutup-nutupin kalau lagi ada masalah sih. Namun sejatinya, kami tuh memang bertiga terus mau gimana coba.
Nyambung ke berpositif thinking tadi ya. Kami cuma seneng share yang baik-baik, asal enggak lebay. Supaya nularnya juga baik. Yang jelek, biar jadi bahan pembelajaran.
Kami yakin sih, kalau pikiran kita tenang dan baik, pengaruhnya besar ke sekitar. Termasuk ngurus Alya, termasuk ego yang masak siapa. Hahaha.
Oh iya, monmaap, kami memang sering ngepost foto-foto bertiga. Monmaap juga kalau IGs nya juga melulu bertiga. Bukan buat nutup-nutupin kalau lagi ada masalah sih. Namun sejatinya, kami tuh memang bertiga terus mau gimana coba.
Nyambung ke berpositif thinking tadi ya. Kami cuma seneng share yang baik-baik, asal enggak lebay. Supaya nularnya juga baik. Yang jelek, biar jadi bahan pembelajaran.
Mohon do'anya ya, semoga tahun-tahun ke depan semua cita dan cinta lancar jaya. Sehat kuat terus sampai kakek nenek, Sampai beruban. Sampai menua. Sampai jadi debu.
3 komentar
Selamat ulang tahun pernikahan ya mbak. Doanya semoga langgeng dan selalu bisa menguatkan satu sama lain. Sama sih, saya dulu juga sebal sama kebiasaan suami yang beda sama saya. Tapi makin kesini “ya udahlah”, males ribut karena hal sepele. Cuma kalau lagi PMS tetap kena omel sih doi 🤣.
ReplyDeleteHappy anniversary mba, makin ke sini nanti makin biasa banget hahaha
ReplyDeleteEniwei, poto prewednya lucuuu
Happy anniversary Mbak! ahaha... ada aja yang bikin berkomentar "lho kok, lho kok" wkwk. Aku juga nemu perbedaan ama suami, tapi adaptasinya ga begitu berarti. Sebulan pertama menikah sempat sih agak gimana gitu karena perbedaan itu, tp sekarang udah ngeblend hahha
ReplyDelete