JAM TIDUR ALYA
Membiasakan anak tidur dengan disiplin sejak dini sebetulnya lebih banyak manfaatnya terlebih ketika mereka sudah masuk fase sekolah. Aku enggak mau membandingkan dengan anak yang tidurnya larut, dan bangun siang sih, karena itu kan pilihan dan sesuai habit yang ada di rumah. Nah, yang mau aku bicarakan di sini adalah, seperti yang kalian tahu, bahwa Alya ini sudah disiplin sekali sejak umur setahunan. Bahkan kalau mau songong, ketika bayi, dia ngak ngeknya cuma pas minta minum doang. Seiingetku, aku jadi jarang begadang. Alya tuh cukup pelor, apalagi diajak jalan, pokoknya yang berhubungan sama perjalanan, dia lebih sering tidur dengan santainya.
Baca juga: Mendisiplinkan Anak Tidur
Cuma yang jadi masalah, saking dia ini disiplin, saking dia ini tidur siang harus tepat waktu, pasti tidur malam, dan bangunnya pun tetap harus pagi jam 5/6, Alya enggak bisa fleksibel kalau diajak bepergian. Atau kasus lain nih, misal aku dan Suami sama-sama lagi lembur terus pengen bangun siang, salah satu harus tetap ngalah. Alya tetap harus ditemenenin bangun, atau dia akan ngamuk dan bete all day long. So, welcome! Ada kalanya disiplin itu membosankan, kan?
Bulan agustus lalu, kami sedang banyak kegiatan. Kerjaan sih sudah enak ritmenya walaupun di rumah, tapi karena ketambahan harus ngurus rangkaian acara buat komplek, kami jadi makin harus pinter-pinter bagi waktu. Maklum, kami pasutri palugada, apa lu mau, gua sebisanya, haha. Tapi beneran loh, yang freelancer-freelancer gini mostly pada sambat kalau sering dimintain tolong buat acara kampung/komplek, just because kami itu ada di rumah terus. Yang artinya, kami dianggap siap sedia. Cincai lah kalau cuma desain, cincai lah kalau cuma ngajarin nari-nari buat anak-anak pentas. Padahal habis itu, aku malemnya kudu lembur karena pagi momong Alya, sore ngurus komplek, malem mau enggak mau buat kerja. Mau sewot, tapi kok banyak temennya. Yowes, meratapi nasib saja, karena ini nyata.
Salah satu rangkaian kegiatan tersebut kan berisi pentas yang pastinya sampai tengah malam, Alya kebetulan ikut pentas anak-anak. Jadwal pentas anak jam 8-9, kemudian dilanjutkan nonton layar tancep dan makan bakso bareng. Alya seneng banget tuh, jarang-jarang kan dia bisa keluar malam dengan banyak kegiatan asyik kayak gini. Aku sempet tawarin Alya bobok jam 9, tapi Alya nolak dengan alasan masih mau main bareng temen-temen. Pikirku, enggak apa-apa lah, wong sekali-kali doang. Aku lihat anak-anak komplek juga sama enjoynya, dan mereka tuh ikut sampai acara selesai loh. Terus Alya tidur jam 1 malam, setelah kami ikutan masuk ke dalam rumah.
Kami pikir besoknya, kami akan bangun siang barengan. Yakin sih, karena jadwal tidur kami kan cukup berantakan, wong sudah jarang begadangan. Tapi ternyata enggak guys! Alya tetap bangun jam 5 teng! Berarti Alya cuma tidur 4 jam, dan kayaknya sudah cukup gitu.
Sebagai seorang ibu, bangga sih tentunya. Dia sudah punya ritmenya dan disipilin tanpa kudu dipaksa. Tapi sebagai seorang yosa irfiana yang sebetulnya demen rebahan, dan bangun siang, tentu saja ini menganggu. Sumpah kepalaku jadi pusing dan lemes karena kurang istirahat. Beda sama Alya, yang walaupun begadang, tingkahnya masih pecicilan. Parahnya, aku sama Suami kalau sudah bangun, bakal susah tidur lagi. Pelampiasannya gimana? Nanti cari waktu tidur siang.
Contoh lain deh. Alya ini kan pulang sekolah jam 11 an kalau regular. Misalnya kami butuh belanja bulanan, atau sekadar ngajak Alya makan siang di luar, itu akan susah sekali di jam-jam tersebut. Pernah nih, kami ajakin belanja dan makan siang sekalian. Baju seragamnya kami gantiin karena dari rumah sudah prepare. Biasanya dia minta main di playground kalau kelamaan nunggu. Nah, sudah puas kan mainnya, giliran makan, dia bisa tidur seenaknya sendiri. Kayak di kursi, di tiker, atau minta peluk.
Alhasil, kami nungguin dia sampai bangun, atau dia akan diboyong pulang dan mendadak bangun lalu ngamuk. Iya, aneh, beneran. Kalau kami angkat terus kami pindah, dia tiba-tiba bangun gitu loh. Anehnya lagi, dia akan bilang, "loh..kok Alya enggak jadi makan?" Why oh why? Kemana saja kamu naaak!! T.T
Kalau misal keluar kota, agak beda tuh ceritanya. Dia malah jarang sambat dan nangis. Nungguin di mobil pun enggak masalah, beda sama pas pakai motor. Enggak tahu kenapa, di motor dia lebih pelor. Padahal mah, tidur di tengah-tengah kami sampai mau doyong loh. Apalagi sekarang sudah tambah besar. Makin susah kan, tapi kok dia nyaman.
Ada yang sampai kaget loh, Alya jam 6 sudah rapi, sudah mandi, sudah makan, siap main. Banyak yang nanya juga, Alya tuh bangun jam berapa. Beberapa ibu yang curhat ke aku soal anaknya yang tidur malam, begitu aku ceritain ritme Alya, biasanya juga pada bingung. Alya ini jaraaang mandi siang, walaupun itu weekend. Pernah sih sesekali, tapi itupun dia ngeluh bau hahaha.
Karena kan biasanya, anak tuh fleksibel ya. Cenderung seneng main, seneng diajak jalan, main ya main saja kayak enggak ada capeknya, sampai lupa sama rutinitas sehari-hari. Tapi Alya ini beda, dia sudah punya jadwal sendiri, dan bakal cuek bebek kalau sudah ngantuk. Mau kamu main, mau itu bising, mau di jalan, ngantuk ya ngantuk, enggak ada negosiasi.
Makanya, sekarang kalau bepergian, kami enggak ambil jadwal tidur siang Alya. Kalau di luar kota, kami selalu sedia bantal, sedia mainan selagi dia perjalanan biar enggak boring. Ya intinya, bukan Alya sih yang menyesuaikan, tapi kami.
Sekarang kami jadi lebih rajin bangun pagi, malam jam 10 sudah mentok masuk kamar, terus pengaruhnya ke jadwal makan pagi, makan siang, makan malam jangan sampai telat. Karena telat sekali, Alya enggak bisa diajak kompromi. Sambil pelan-pelan juga ini manage waktu buat kerja nulis naskah enggak pakai begadangan lagi. Nah kan, ternyata berguna bagi orang tuanya juga hahaha. Anyway, makasih ya Alya!
0 komentar