REVIEW HIMALAYA LIP BALM
Selain perawatan wajah, yang enggak kalah penting bagi aku adalah soal bibir. Karena sejak remaja, bibir aku tuh tipe yang kering dan rentan pecah-pecah. Yang kenal sama aku pasti tahu banget ini. Sampai malu deh karena kelihatan banget enggak sehatnya. Padahal kalau dipikir-pikir, aku selalu minum air putih minim 8 gelas per hari, aku juga jarang pakai lipstick, plus selalu rajin olesin lip balm. Enggak kehitung berapa banyak lip balm yang pernah aku coba, scrub bibir juga rutin, bahkan sampai olesin madu tiap malam juga enggak mempan.
Kali ini aku mau review Himalaya Lip Balm yang katanya nih bisa melembapkan bibir kering dan tahan lama. Rasanya enggak percaya memang, tapi aku akan review sejujur-jujurnya.
Dengan harga Rp 20.000 saja dan isi sebanyak 10 gram, menurutku produk ini termasuk terjangkau. Awalnya, aku enggak mau beli Himalaya Lip Balm, aku pengen Lip Balm merek lokal asal Bali. Tapi enggak tahu kenapa, aku tuh tertarik sama packaging himayala, yang mengingatkanku sama Lip Care warna hijau merek sebelah yang rasanya minty. Enak sih sebetulnya, bisa melembapkan tanpa bikin bibir kelihatan berminyak. Cuma minusnya, rasanya pedes semriwing gitu, dan aku kurang suka.
Buat yang belum tahu, Himalaya Herbals adalah produk asli India. Dulu sih, awal-awal keluar, Himalaya punya klaim khusus buat face washnya yang terkenal itu yakni, "no sls". Aku pribadi memang seneng sama Himalaya, bukan karena embel-embel natural, tapi ya karena so far cocok saja. Dari face wash, neem mask, sampai scrub-nya. Semuanya hampir terasa mild and gentle sehingga enggak menyebabkan kulitku break out.
Hal lain yang bikin aku seneng sama Himalaya Herbals adalah gampang banget dicari di toserba, mini market, sampai toko kecantikan. Tapi ya memang enggak semua varian ada. Sedangkan yang Lip Balm ini, aku beli online di Sociolla.
INGREDIENTS
Petrolatum, Mineral Oil, Ceresin, MicrocrystallineWax, Cetyl Palmitate, Isopropyl Myristate, Daucus Carota Satuva Seed Oil, Rininus Communis Seed Oil, Cocos Nucifera Oil, Triticum Vulgare Germ Oil, Weightia Tinctoria Leaf Oil, Fragrance, Dimethicone, BHT.
Sesuai klaimnya, Himalaya Lip Balm diperkaya dengan Carrod Seed Oil, tabir surya alami, dan wheatgerm oil yang merupakan sumber vitamin E, sekaligus menutrisi, melembapkan, serta melembutkan bibir.
Sejujurnya, aku kurang suka sama kandungan Petrolatum yang berada pada urutan nomor satu ingredients list. Memang sih, petrolatum enggak termasuk bahan yang berbahaya karena katanya sudah melalui proses-proses kimiawi yang steril. Tapi buatku, pertrolatum itu bikin bibir berminyak habis. Saking berminyaknya, malah kadang bikin ngelopek sendiri bibir keringnya. Efeknya, kalau dipakein lipstick sesudahnya susah nyatu. Contohnya ya si merek V itu yang konon bisa buat macem-macem. Di kaki, lutut, bagian tubuh kering oke lah enggak apa-apa. Tapi kalau di bibirku, lama-lama malah bikin bibirnya ngelopek sendiri gitu loh. Jadi, begitu tahu ingredientsnya, aku enggak banyak berharap apa-apa.
PACKAGING
Lip Balm Himalaya packaging-nya sama kayak lip care-ku yang lama, cuma beda desain kemasan saja. Kecil dan imutnya juga bikin enak dipegang kemana-mana. Menurutku, bentuk kemasan seperti ini, lebih terjaga isi produknya ketimbang yang berbentuk ulir. Kadang kan kalau bentuknya memanjang terus diputer gitu isi produknya gampang meleleh, nah, kalau berbentuk tutup dan miring seperti ini, lebih ringkes dan isinya juga pasti kepake gitu. Mungkin susahnya kalau sudah mau habis. Yaaa, semua ada plus minusnya lah.
TEKSTUR
Seperti yang sudah aku ceritain sebelumnya, kalau biasanya petrolium jelly sering menyebabkan bibir kelihatan glossy, saking glossy-nya jadi malah kayak habis makan gorengan, dan bahkan pecah-pecah, Himalaya cukup berbeda. Ya kerasa sih glossynya tapi masih wajar. Teksturnya ternyata enggak terlalu pekat dan tebel, jadi, pas diaplikasikan ke bibir, gampang menyatu.
Warnanya masih sama transparant, dan diteken langsung keluar. Agak berbeda sama lip care-ku sebelumnya yang teksturnya agak cair.
RESULT
Di bibirku yang kering, rentan pecah, dan kehitaman ini, Lip Balm Himalaya cukup terasa ringan. Kerasa sih pakai lip balm, tapi masih enteng gitu ketimbang petrolium jelly. Hasilnya, bibir jadi kelihatan lebih lembap dan sehat. Lip Balm ini enggak ada warnanya, jadi, bibir itu cuma kelihatan basah saja. Soal awet tidaknya, menurutku enggak ah! Tetep butuh dioles terus sepanjang terasa kering. Tapi yang utama, enggak bikin kulit bibir jadi ngelopek sendiri, itu sudah bagus.
Oh iya, walaupun ada kandungan tabir surya-nya, aku tetap pakai Lip Balm ini dua kali sehari, pada pagi dan malam hari. Kalau pagi, aku pakainya tipis-tipis saja karena biasanya aku timpa pakai lipstick. Nah, lip balm lain kan kalau dipakein lipstick jadi enggak nyatu tuh, si Himalaya juga termasuk gitu kok. Makanya, aku kasih jeda beberapa menit sebelum pakai lipstick.
Sementara ini, sudah aku pakai semingguan, Himalaya Lip Balm cukup bisa bikin bibir lembap. Dan yang penting, isi kantong masih selamat. Selamat karena harganya enggak bikin kering dan tercekat.
0 komentar