REVIEW FANBO CHOCO RUSH LIP CREAM
Fanbo tuh enggak henti-hentinya ya berinovasi. Setelah lipstick satin yang cukup banyak varian, lalu berturut-turut ada skincare, beauty blender, mana sekarang ada BB Cushion sama cleansing balm pula. Dan yang paling wow adalah, packagingnya itu cute dan sangat kekinian banget. Ini sangat penting karena Fanbo termasuk produk yang sudah cukup lama ada di Indonesia, tepatnya tahun 1968! Mengikuti tren, enggak ketinggalan, dan selalu terdepan tuh kewl enggak sih?
Kali ini aku mau nge-review Fanbo Lip Cream Choco Rush yang bekerja sama dengan BVloggerJateng. Sebenernya enggak ada kewajiban bikin blog, but... karena sesuka itu sama lip creamnya, so yas, kenapa tidak aku sekalian tulis saja?
PACKAGING
Sejak pertama kali datang, Fanbo Lip Cream Choco Rush sudah menarik perhatianku. Beneran, packagingnya cakep, feminine, unik, dan berbentuk persegi panjang yang kokoh. Dominasi pink dan coklat, terus dalemnya tuh ada kaca seperti ulir gitu loh.
Minus packaging berbentuk kotak kayak gini, tutupnya itu agak susah dibuka dan ditutup. Enggak susah banget sih, tapi kelemahan botol berbentuk kotak ya seperti itu. Beda sama botol yang bulat. Tapi plusnya, nutupnya tuh kan harus sampai 'klik' gitu, jadi ya malah isinya terjaga supaya enggak tumpah-tumpah.
Pada bagian botol-nya kita bisa melihat langsung nama-nama shade yang terletak di bagian bawah kemasan. Kelima shades ini, bertemakan Autumn Color Base yang terinspirasi dari dedaunan musim gugur. Menurutku, warna-warnanya aman untuk digunakan sehari-hari, dan cocok untuk segala skintone.
Selain itu, terdapat plastic sealed yang membungkus botol lip creamnya, supaya terlihat bahwa produk aman dan belum pernah dipakai. Di plastik-nya juga terdapat informasi mengenai ingredients, tempat produksi yang tulisannya lembut-lembut banget sampai susah dibaca :p
Tapi tenang, aku tulis di sini saja ya, supaya lebih informatif dan kamu bisa tahu bahan apa saja yang digunakan.
INGREDIENTS
APLIKATOR
Jenis aplikatornya flat doe foot, yang merata dan enggak meruncing. Jenis aplikator kayak gini, bisa menutupi warna bibir secara menyeluruh dan maksimal. Tapi kalau diaplikasiin di bibir aku yang tebal, jenis aplikator kayak gini terasa kurang mantap. Aku enggak bisa menggambar garis bibirku yang berlekuk, dan kadang tampak belepotan.
TEXTURE
Setelah mencoba berbagai jenis lip cream, bisa dibilang, Fanbo Choco Rush Lip Cream ini termasuk kental dan thick. Tapi selurus dengan hasilnya yang sekali oles saja sudah gonjreng. Ada kan yang ringan, tapi butuh beberapa kali oles, nah menurutku agak kerja 2 kali ya, mending yang pigmented sekalian. Ketika dipakai di bibir juga terasa agak tebelan, tapi enggak apa-apa deh, nanti bisa aku coba buat kondangan sekalian hehe.
Oh iya lupa, Fanbo Choco Rush Lip Cream nge-klaim bahwa produknya ini enggak transpoof. Aku ngerasain waktu nyobain pertama kali. Buat makan minum masih stay, dan awet sampai 3 jam lebih. Hanya saja, waktu aku swatch kelima shadesnya, aku kan hapus-hapus pakai cleansing oil, nah, waktu aku oles lagi, jatuhnya kayak glossy gitu loh. Jadi ya transfer dan enggak matte jatuhnya. Mungkin kalau kamu mau pakai Fanbo Choco Rush dan pengen stay lama, ada baiknya jangan memakai lipbalm/lip care yang super lembap dulu, biar teksturnya Fanbo Choco Rush bisa nyatu sama bibir kamu.
Berikut swatch-nya di tangan ya, supaya kalian bisa melihat warnanya dengan jelas dulu sebelum aku jelasin satu per satu. Sesuai dengan tema-nya, yaitu Choco Rush, kesemua warnanya seputar warna-warna coklat kombinasi.
01 - IT'S AMBERDAY
Menurutku, warna ini seperti orange bata, percampuran warna merah, orange, dan coklat, dengan hasil semi matte. Cocok buat bibirku yang tebel dan bisa untuk pemakaian sehari-hari.
02 - ROUGE IN MINUTE
Warna kedua yang enggak kalah seru. Ini dominasi pink tua dengan hasil semi matte. Mungkin malah bisa dibilang warna magenta kali ya. Masih aman buat penggunaan sehari-hari sampai yang formal.
03 - HONEY MONTH
Hampir mirip sama shade nomor 01 - It's Amberday, tapi Honey Month lebih gonjreng lagi. Lebih peach ke-orange-orange-an. Cocok buat hang out sama temen-temen dan acara yang fun.
04 - SCARLET WEEK
Nomor 04 - Scarlet Week, hampir mirip juga sama nomor 02 - Rouge In Minute. Magenta yang lebih gelap lagi. Cocok buat acara formal, dan kelihatan tegas.
05 - DURING SEPIA HOURS
Dari kelima shade ini, aku paling kaget sama During Sepia Hours. Warnanya campuran pink sama ungu, jatuhnya kayak burgundy. Enggak kelihatan ada coklatnya sama sekali. Ini warna paling bold diantara kelima shades-nya.
RESULT
Tekstur Fanbo Choco Rush di bibir aku masih aman, enggak patchy, dan nyaman. Aku suka sama hasilnya yang semi matte, karena bikin bibir aku masih kelihatan sehat dan engga kering.
Sama seperti shades produk lipstick pada umumnya ketika mengeluarkan satu series, warnanya pasti mirip-mirip. Sampai kadang susah ngebedainnya. Fanbo Choco Rush juga hampir sama sih, cuma masih bisa dilihat secara kasat mata perbedaannya tanpa perlu difoto secara detail. Kalau Suamiku, karena dia designer dan tahu color pantone, jadinya tahu warna ini berbeda. Beruntung sih, biasanya kan cowok-cowok pada bingung ya kalau ditanya lipstick yang bagus yang gimana, lha wong warnanya mirip semua hehe.
Aku bikin kolase saja sekalian, biar kalian bisa lihat perbedaannya.
Aku sudah bilang ya di atas, kalau Fanbo Choco Rush Lip Cream ini tahan hingga 3 jam lebih? Terus kondisi bibirku gimana? Ternyata enggak bikin bibir aku kering atau ngelupas loh. Ini karena Fanbo Choco Rush Lip Cream dilengkapi dengan kandungan Vitamin E yang berfungsi untuk melembapkan bibir, menutrisi, serta enggak bikin bibir gelap, walaupun dipakai terus-terusan.
Cuma jujur saja, aku enggak tiap hari pakai lip cream kok. Aku punya waktu di mana mengistirahatkan bibir dan melembapkannya saja. Maklum, bibirku rewel, gampang pecah, dan ngelopek. Aku enggak mau bibir aku makin kering dan enggak sehat. Bukan salah lipsticknya, hanya, aku jaga-jaga. So, buat kalian yang suka banget pakai lipstick, apapun itu teksturnya, jangan lupa rawat bibir kalian juga ya!
Fanbo Choco Rush Lip Cream bisa kalian dapetin di berbagai situs E-Commerce dengan harga sekitar Rp 45.000, isi 5 gram.
0 komentar