Setelah sebelumnya ngerasa yakin bahwa Emina sudah paling cocok diantara sunscreen lainnya, kini aku kembali lagi ke kakaknya, yaitu Wardah.
Ceritanya waktu itu susah nemuin Emina, padahal kondisinya sudah sangat urgent dan sunscreen-ku sudah habis bis! Sementara aku sibuk dan harus luar kota terus. Nyari di toko terdekat cuma nemu Wardah dan La Tulipe, yang ke semuanya pernah aku pakai juga. La Tulipe yang cream aku inget ndemplong banget dan susah ngeratainnya. Lalu aku milih Wardah karena ngerasa lebih nyaman dipakai dan minim whitecast.
Soal kenapa beralih ke Emina? Karena pernah suatu ketika, pas pakai Wardah, kulitku panas dan bereaksi merah. Kayaknya sih, karena waktu itu kulitku sedang jerawatan parah dengan tipe merah dan besar. Jadi kerasa enggak nyaman dan bikin perih. Aku stop pemakaian dan beralih ke La Tulipe. La Tulipe yang aku pilih ternyata whitecast dan bikin komedoan. Mungkin didukung dengan aku yang agak males eksfoliasi kali ya. Baru kemudian beralih ke Emina yang repurchase terus sampai lupa berapa kali.
Sekarang gimana hasilnya kok nekat beli Sunscreen Wardah lagi? Karena enggak ada pilihan, jadi optimis saja. Pikirku, nanti kalau enggak cocok, bisa aku hibahkan ke Mamaku, yang penting dapet sunscreen-nya saja dulu.
DESIGN
Ukuran Wardah Sunscreen Gel SPF 30 cukup travel friendly. Ukurannya cuma satu, 40 ml. Wardah ini punya kemasan yang simple, jelas, dan memang enggak kelihatan lux, tapi enggak apa-apa sih, bukan hal utama juga. Berbeda dengan Emina, Wardah punya box untuk melindungi isinya, sedangkan Emina punya sealed aluminium oil di tutup botol sebelum harus membukanya.
Untuk tutupnya sendiri, sama-sama berbentuk flip top, yang cukup aman untuk bikin isi sunscreen enggak beleber kemana-mana. Hal ini penting buatku, mengingat aku orangnya cukup pecicilan dan serba grusa-grusu.
INGREDIENTS
Aqua, Ethylhexyl Methoxycinnamate, 4-Methylbenzylidene Camphor, Acrylates copolymer, Propylene Glycol, Polycrylamide, Butyl Methoxydibenzolymethane, Dimethicone, Cyclopentasiloxane, Phenoxyethanol, C13-14 Isoparaffin, Triethanolamine, Panthenol, Laurenth 7, Aloe barbadensis (aloe vera) Leaf Extract, Dimethicone Crosspolymer, Carbomer, Fragrance, Tocopheryl Acetate, Disodium EDTA, Triethylene Glycol, Dimethicone/vinyl Dimethicone Crosspolymer Dimethiconol, Potassium Sorbate, Sodium Benzoate
Dari hasil yang aku baca, Wardah Sunscreen Gel SPF 30 mengubah ingredients-nya berupa Paraben, ke pengawet lainnya yang lebih aman, yaitu Phenoxyethanol, yang bikin tekstur lengket. Lalu terdapat Potassium Sorbate, Sodium Benzoate di-list terakhir ingredients.
Kalau ditanya, Sunscreen Wardah ini bisa menimbulkan jerawat enggak? Menurutku, hampir semua merek sunscreen, punya kandungan yang relatif aman untuk semua jenis kulit. Yang menyebabkan jerawatan itu biasanya adalah fragnance, pengawet, atau kandungan emolien untuk menenangkan kulit.
Nah, aku pun jadi mikir, jangan-jangan dulu enggak cocok sama Wardah, karena masih ada kandungan paraben, ketambahan aloe vera yang sering bikin kulitku berakhir bruntusan. Iya, aloe vera sesekali bersifat menenangkan, tapi kalau lama-lama malah mental.
Duh, makin ketar-ketir ini cocok enggak ya di aku? Haha, pusing ya. Yuk kita lanjut saja, kita lihat hasilnya nanti sama-sama.
TEKSTUR
Wardah ngeklaim bahwa ini sunscreen gel, tapi bentuknya lotion putih, dan cenderung lengket seperti yang sudah aku bilang tadi. Ketika diaplikasikan ke kulit wajah, terasa adem dan ringan banget. Kulit kayak jadi lebih licin.
Di kulitku yang cukup berminyak, tekstur ini bisa kayak menggumpal, kalau enggak cepet-cepet diratakan. Enggak whitecast sih, tapi kelihatan kok ada beda warna putihnya ketimbang yang dipakein sunscreen.
Aku pakai sebanyak 2 ruas jari dan cukup cepat meresap. Tapi untuk pemakaian makeup selanjutnya, aku jeda sekitar 7 menit sampai benar-benar enggak kerasa ((KELING-KELING)) di wajah. Untuk pemakaian sehari-hari, aku cuma tambahin bedak tabur/ compact powder biar enggak kerasa berat, dan meminimalisir rumbuhnya jerawat.
SCENT
Wardah ini punya scent yang cukup aneh buatku. Cukup nyegrak ala bahan kimia, tapi bisa cepet hilang ketika diratain. Ngeratainnya kalau aku pakai cara halus, mengingat kulitku sensitif. Aku pakainya sampai kelopak mata, dan bawah mata juga.
Oh iya, aku baru inget! Sunscreen-nya Emina bikin mataku perih! Padahal aku pakai di bawah mata saja. Tapi pedesnya ampun cuy. Nah, kalau Wardah, plus-nya di sini, enggak perih, jadi aku berani pakai di kelopak mata.
RESULT
Kondisi kulitku mengalami banyak perubahan setelah umur 30 tahun. Kadang, kulitku terasa sangat kering, apalagi kalau lagi malas menggunakan layering skincare. Tapi, kadang juga berminyak di siang hari, ketika kulit kehilangan asupan kelembapan. Iya, kulit bisa berminyak justru karena kulit ngerasa kebutuhan airnya kurang.
Di foto kurang kelihatan tekstur kulitku yang geradakan ya? Pori-poriku cukup besar dan banyak whitehead bertebaran, belum kalau enggak skincare-an ya makin kusam! Fungsi sunscreen ini melindungi kulitku dari efek buruk sinar UV. Kalau untuk mencerahkan, beda lagi. Aku pakai serum di malam hari. Jadi, kesemua skincare yang kita pakai ini akan berkesinambungan. Makanya, dalam memilih dan mengganti produk, bisa jadi nantinya ada yang enggak cocok sama skincare lain. Gimana cara tahu cocok enggak cocok? Ya dengan dicoba sendiri sayang.
Well, sudah lama enggak pakai Sunscreen Wardah jujur takut juga. Gimana kalau break out? Gimana kalau ngerasa panas lagi? Tapi aku cuek saja sih, karena inget kondisi kulitku sudah membaik ketimbang dulu. Dulu mungkin juga pengaruh ke facewash-ku atau ada kontra ingredients dengan produk lain yang aku pakai. Tapi sekarang aku sudah ngerti mana yang cocok, mana yang enggak, dan sudah punya skincare rutin yang pas.
Ternyata beneran. Enggak ada kerasa perih sama sekali! Aku pakai ke luar rumah dan kondisi memang panas terik, aku juga imbangi dengan topi, kulitku enggak meronta sedikit pun. Enggak ada kelihatan kayak kepiting rebus kayak dulu, ataupun kulit jadi tambah berminyak kayak gorengan. Aman. Pokoknya bener-bener aman.
Aku pakai Wardah di step terakhir skincare rutin pagi hari. Lalu re-apply pas siang habis wudhu. Kalau di rumah saja, aku enggak pakai tambahan apa-apa lagi. Tapi kalau pas keluar rumah, aku timpa juga dengan bedak, maksudku biar enggak terlalu kelihatan berminyak.
Pakai Sunscreen Wardah saja, enggak ditimpa bedak. |
Ini sudah kali kedua repurchased Wardah. Artinya sudah 3 bulan lebih pakai Wardah Suncare. Sekarang malah ngerasa lebih enakan ini ketimbang Emina. Nyerepnya bagus dan bisa bikin bedak nempel kalau benar jedanya. Kulitku juga kelihatan lebih glowing dan kenyel. Soal kandungan aloe veranya, enggak ada reaksi negatif di kulitku. Jadi sifatnya beneran menenangkan, bukan yang bikin kulit jadi bruntusan.
Selama enggak ada efek negatif dan kebal, aku akan terus pakai Wardah Sun Care. Harganya sekitar Rp 27.000 lebih murah dibandingkan Emina. Mau balik ke Emina? Enggak dulu deh, inget pedihnya di mata dan sekarang lebih enak ini, ya sudah cukup lah ya.
Tapi mohon diingat ya, beda orang, beda kondisi kulit, tentu bisa juga beda hasilnya. :)