5 BUKU TERFAVORIT
Rasanya cukup lama juga enggak baca buku. Terakhir bisa namatin satu buku tuh rasanya sudah berbulan-bulan lalu, karena waktu pertengahan pandemi itu, aku bikin jadwal seminggu satu buku. Baru berhasil dua kali, terus lupa enggak dilanjutin dengan alasan utama: sibuk. Maklum, sekarang aku lebih memilih marathon film kalau ada waktu luang, karena aku harus dapat asupan visual.
Namun begitu, di masa mudaku, tepatnya setelah bisa cari uang sendiri, aku cukup sering beli dan baca buku. Weekend-ku kerap ke Gramedia bareng Mas Didit, beli buku masing-masing, nanti sampe kost, baca bareng sambil ngemil dan ngopi. Nah, setelah nikah, aktivitas membaca buku sudah berkurang drastis dan sudah enggak up to date lagi. Kebanyakan baca berita, blog, atau baca jurnal untuk keperluan riset.
Sekarang ini kalau ditanyain apa buku favoritmu, tentunya akan melihat koleksi bukuku dulu. Enggak banyak sih, cuma 1 rak, tapi itu udah berkurang mostly karena dipinjem enggak dibalikin, atau pernah suatu tempo buku kami habis dimakan rayap. So sad sebenernya, jadi untuk sekarang kami stop koleksi buku dulu, kecuali pinjam/ baca via online.
Karena aku enggak terlalu up to date, jadi inilah 5 buku favoritku, yang pastinya sudah khatam aku baca. Aku rangkum di sini yah.
1. THE NAKED TRAVELER - TRINITY
Dulu waktu masih zamannya kerja, aku jarang banget bisa traveling. Kalaupun bisa, paling yang deket-deket aja. Nah, aku tertarik baca bukunya Trinity dengan Judul The Naked Traveler yang punya banyak seri-nya. Lucunya, yang pertama aku beli bukan yang The Naked Traveler 1, melainkan yang ke 2, simply karena di Gramed adanya itu, jadi ya kenapa enggak angkut aja.
Setelah baca yang seri kedua, aku tertarik koleksi lainnya. Tapi kebetulan, dulu ada temen yang sama-sama suka baca buku tersebut. Jadi kami memutuskan untuk membagi pembelian buku. Misal temenku itu punya yang pertama, aku punya yang kedua, nanti temenku lanjutin beli yang ketiga, aku yang keempat, dan seterusnya. Sempet jalan sampai masing-masing 1 buku lagi kami beli, dan tukeran, tapi akhirnya harus stop karena udah enggak satu kota lagi. Fiuh. Aku pun jadi kelupaan mau lanjutin beli seri tersebut karena enggak ada lagi yang enak diajak ngobrol bareng.
Well, kenapa sih seseru itu? Jadi The Naked Traveler itu ditulis oleh seorang wanita tangguh pecinta traveling bernama Trinity. Karena banyak pengalaman berwisata, awalnya Trinity cuma nulis di catatan harian. Nah karena tulisannya ringan, lucu, dan enak dibaca, temen-temennya kemudian mendorong Trinity untuk membagikannya, salah satunya lewat blog. Blog Trinity emang termasuk banyak digemari sejak awal kemunculannya tahun 2005. Akhirnya Ia punya ide untuk mencetak tulisan-tulisannya menjadi buku.
Tulisan ala Trinity itu enggak muluk-muluk, informatif tapi selalu gampang dicerna, dan ditulis runtut bikin enak dibaca. Ia juga menyisipkan celutukan lucu biar pembaca enggak boring membaca sampai ending cerita. Pokoknya selalu bikin pembacanya larut dalam perjalanan wisatanya. Kita bakal punya bayangan misal ingin mengunjungi daerah yang sudah Trinity datengin. Jadi, aku enggak heran sih, kalau buku ini sampai akhirnya dijadiin film layar lebar :)
2. THE ALCHEMIST - PAULO COELHO
Yang kedua ini sudah aku dengar sejak kuliah. Tapi waktu itu aku belum punya duit banyak untuk beli buku. Mau pinjem temenpun sungkan. Akhirnya setelah kerja, aku cari buku-buku Paulo Coelho dan langsung beli beberapa seri-nya buat balas dendam aku baca semua haha. Ternyata, memang The Alchemist yang paling bisa mengubah sudut pandangku tentang dunia.
Yang tadinya aku pesimis, enggak percaya diri, serta enggak beranian mengungkapkan sesuatu, mungkin buku inilah yang bisa bikin aku berubah. Diceritakan sebuah perjalanan gembala bernama Santiago yang sedang mencari harta karun yang selalu muncul di mimpinya. Ia ingin berkenala sampai negeri-negeri seberang. Beberapa kali bermimpi menemukan harta karun di Piramida, hingga khirnya bertemu seorang Gipsy yang membuatnya punya tekad kuat mewujudkannya.
Novel ini termasuk best seller. Alurnya enak dibaca, namun penuh simbolik yang bikin pembaca mikir apa makna di baliknya, yang ternyata selalu mengisyaratkan agar kita mengejar apa yang kita ingin dan angankan. Kisahnya sangat sederhana dan mudah sekali aku cerna. Maklum waktu itu newbie pembaca buku. Jadi yang penting aku bisa menangkap pesan dari penulis aja, aku udah merasa bangga. Sesuai pesannya yang aku inget sampai sekarang:
“And, when you want something, all the universe conspires in helping you to achieve it.”
3. DUNIA SOPHIE - JOSTEIN GAARDER
Diterbitkan di Indonesia oleh Penerbit Mizan tahun 1995, yang aslinya ditulis dalam bahasa Norwegia. Novel ini best seller juga dan sampai sudah diterjemahkan ke dalam 53 bahasa. Awal tertarik buku ini, again, dari temen-temen sih. Tapi lucunya, waktu skripsi dan ngekost agak jauh dari kampus, aku kenalan sama temen kost yang waktu itu masih mahasiswa baru. Dia punya buku ini donks! Langsung aku pinjem dan selalu baca di kamarnya. Jadi 1 buku tebel gitu aku habiskan berhari-hari tentunya dengan jeda. Baru setelah aku bisa beli buku sendiri, aku ulangi baca lagi karena buku ini buku filsafat, agak berat euy di kepala hahaha.
Adalah Sophie Amundsen seorang gadis remaja umur belasan tahun yang tinggal di Norwegia. Ia tinggal bersama Ibu dan hewan peliharaannya. Ayahnya bekerja berlayar dan enggak ada di alur cerita. Sophie ini gadis biasa, hingga akhirnya Ia menerima pesan di kotak posnya berisikan pertanyaan "siapa dirimu? Dari mana asalnya dunia?"
Melalui banyak pertanyaan-pertanyaan aneh inilah, Sophie kemudian bisa mengikuti materi-materi filsafat. Sampai akhirnya Ia bertemu dengan Alberto Knox, seorang filsuf berumur 50 tahun. Banyak keanehan di luar logika, namun bisa terkuak di ending cerita.
Novel ini syarat dengan pelajaran filsafat mulai dari masa Yunani sebelum Socrates sampai Jean Paul Satre. Narasi yang digunakan memakai perspektif orang ketiga, supaya pembaca bisa melihat secara utuh dari cerita dan bisa menangkap apa makna ceritanya. Bahasanya ringan, dan mudah dipahami remaja, tapi kalau buatku pribadi, aku butuh 2-3 kali baca, dan bacanya pun harus pelan karena tiap fase cerita, harus selalu diperhatikan. Anyway, buku ini juga cukup mengubahku menjadi lebih seru dan berwawasan.
4. PEREMPUAN BICARA KRETEK - ABMI HANDAYANI, DKK
Aku beli buku ini dengan alasan sepele: karena aku tidak merokok. Jadi aku harus punya perspektif lain dari perempuan yang merokok, biar aku enggak gampang nge-judge dan larut dalam stigma masyarakat bahwa perempuan merokok pasti tidak brengsek. Well, sakit ya! Tapi memang begitulah keadaannya.
Buku ini ditulis keroyokan dengan masing-masing pengalaman Abmi Handayani dengan teman-teman. Terdiri dari 4 bab: Ritus Keseharian, Tentang Perempuan di Simpang Stigma, Dalam Pusaran Arus Zaman, dan Tentang Kretek, Budaya, dan Keindonesiaan.
Banyak pengalaman yang dibagikan ketika para perempuan ini punya keasyikan merokok. Entah itu dilihatin orang dengan raut jijik, sampai dibully. Padahal merokok itu adalah aktivitas yang bisa dilakukan oleh semua gender, bukan cuma lambang maskulinitas aja. Well, buku ini aku baca dengan seksama dan dengan mata yang terbuka. Mostly aku setuju dengan pemikiran-pemikirannya yang keren. Namun sebagai pemilik penyakit asma, dan punya anak yang punya riwayat penyakit bronkitis, aku juga pengennya bisa saling mengerti aja. Aku enggak masalah sama siapapun yang merokok, tapi para perokok, mau laki-laki atau perempuan, harusnya juga bisa ngerti kondisi orang-orang di sekitarnya. Kalau bisa, merokoklah dengan sopan, tidak untuk sok-sok-an, juga lakukan di ruangan yang telah disediakan :)
By the way, ternyata sekarang bisa baca online di sini: PEREMPUAN BICARA KRETEK
5. KITAB OMONG KOSONG - SENO GUMIRA AJIDARMA
Buku ini dibeliin suami pas di bandara, karena kami sedang nunggu pesawat saking gabutnya haha. Seno Gumira Ajidarma adalah salah satu penulis favoritku. Dulu zaman-zaman punya printer di rumah, aku selalu download pdf-nya dari nge-print sendiri beberapa buku karyanya. Maklum, ketimbang beli, lebih mahal wkwkw.
Kitab Omong Kosong punya halaman sebanyak 444, dan tebel banget! Namun berkat buku inilah SGA memenangi Penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa di tahun 2005. Buku ini syarat dengan ungkapan filosofis yang mengesankan sebuah pengorbanan, Lewat legenda Ramayana dengan filsafat Yunani, kitab ini seakan ditulis oleh Togog yang merasa minder dan terasingkan karena dunia telah banyak memuja Semar. Bercerita tentang bencana persembahan kuda oleh Sri Rama dari negeri Ayodya, dengan ribuan bala tentara berkuda. Kalau biasanya Ramayana identik dengan Rama dan Sinta, SGA agak mengubah tokoh sentralnya yaitu Maneka dan Satya yang sedang mencari Kitab Omong Kosong karya Hanoman. Maneka dan Satya ini adalah rakyat biasa yang menjadi korban.
Butuh waktu yang enggak sebentar buat namatin buku yang bener-bener kayak kitab ini. Ceritanya cukup pelik dan banyak elemen buat aku yang agak-agak lemot ini. Namun di Kitab ini banyak sekali pelajaran dan kaya akan makna. Ceritanya rapat, tapi alurnya pelan. Aku suka SGA karena memang sering memasukkan unsur filosofis dan kritik sosial di dalam ceritanya.
***
Well, itulah top 5 buku favorit-ku yang sudah aku baca. Beberapa akan aku baca lagi, karena jujur aja ya, banyak memori di otakku ke-skip, dan bikin aku sering lupa pernah baca ini dimana ya, udah pernah baca belum ya. Jadi enggak ada salahnya lagi dibaca berulang supaya ketika kita punya pengalaman hidup yang runyam, lewat membaca, kita jadi punya perspektif lain tentang dunia. Bahwa kita enggak sendiri, dan banyak cerita dari orang lain yang sama berjuangnya.
Sampai jumpa di blog post selanjutnya!
#BloggerPerempuan
#BPN30dayRamadanBlogChallenge2021
#day 10
0 komentar