RESOLUSI TAHUN 2021
Lama enggak berangan-angan, di blog post challenge kali ini ditantang buat ngomongin soal "Target Yang Ingin Dicapai 2021". Bukan... bukan karena y audah deh gini aja aku udah seneng, bukan! Aku sebetulnya, dulu tuh kalau udah punya angan sering ketinggian, jadi sekarang maunya ya yang gampang-gampang aja, alias mungkin bukan angan-angan lagi, melainkan aku menyebutkan PROGRESS. Mulainya dari yang bisa dijangkau, baru ke next level yang tentunya menyesuaikan keadaan dan logika.
Progres yang aku maksud ini jatuhnya lebih manusiawi ketimbang mikirin impian yang enggak tercapai-capai. Pelan-pelan bukan berarti enggak jalan, tapi lebih menata pikiran dan movement kehidupan.
Terbukti tahun kemarin, aku sudah mulai berpikir standart. Sebelum pandemi, aku sudah punya banyak wacana project-project keren. Mulai dari pegang lebih dari 5 program TV, kerjasama dengan kominfo bikin webseries, sampai diajak bikin studio animasi sama temen lama, as a scriptwriter. Beberapa project kemudian skip karena pandemi, tapi yang enggak mengagetkan ternyata studio animasinya malah lansgung berdiri dan semakin berkembang sepesat ini. Yes, baru setahun terhitung bulan ini, tapi sudah bisa menghasilkan puluhan episode kejar tayang. Kini juga sudah punya karyawan sekitar 60 orang. Anyways, kalian pasti tahu nama studionya tanpa aku jelaskan panjang lebar hehe.
Mengingat tahun kemarin saja aku sudah selangkah lebih maju, saatnya aku kembali melangkah dan menatapkan hati biar enggak jalan di tempat. Enggak perlu keburu-buru kayak ngejar target, dilakuin dengan ringan, kalau jatuh bangkit lagi, tapi yang pasti jangan sampai stuck. Kasihan Alya soalnya. Masih banyak tanggungan yang harus aku lakukan, begitupun keinginan pribadi yang belum tersampaikan. Buat yang bilang kalau udah nikah tuh impian bakal buyar, then I'm so sorry, I am still Yosa Irfiana as a human loh. Yang punya banyak keinginan kecil dan selalu ingin belajar.
Nah, kali ini aku mau ngasih tahu resolusi ku di tahun 2021, yang mungkin kecil, tapi meaningful. Ini lebih ke pengembangan diri sih, bukan minta duit 2 M mak breg, lengkap sama rumah dan isinya. Aku lebih seneng menikmati proses, seiring dengan memperbaiki diri supaya lebih baik lagi.
These is random thing sebetulnya. Ada yang soal skill sampai ego waktu masih muda hahah. Maklumlah, ternyata harapan waktu masih muda ada yang belum tercapai. Banyakan karena keterbatasan biaya, enggak percaya diri, dan seringnya dilarang mama papa, hahaha sad. Ketimbang lama-lama, so here we go.
1. PENGEN BISA DAPAT SERTIFIKASI/ AWARDS
Memang kalau urusan pengalaman, CV-ku sampai berlembar-lembar. Tapi itu karena aku sejak dulu fokus kerja buat memenuhi kebutuhan. Aku sadar bukan orang kaya cuy, butuh cari uang sendiri buat dapetin kebebasan menentukan pilihan.
Singkatnya, sekarang aku sudah terkenal jadi scriptwriter, dan sudah memproduksi puluhan atau ratusan episode program TV. Nah, sayangnya, aku ngerasa jalanku kok selalu industri ya. Kok jarang banget mengarah ke passionku sebenarnya seperti film pendek atau layar lebar. Memang sudah dapet kesempatan beberapa kali, cuma itupun bisa dihitung dengan jari. Aku masih ngerasa kurang. Setelah dipikir-pikir lama, aku kayaknya butuh sertifikasi, ikutan workshop, atau dengan memproduksi film sendiri tanpa harus mikir film-nya bakal menghasilkan sesuatu enggak.
Karena di dunia film nih, setahuku, misal kita pengen jalurnya ke film layar lebar, mostly mereka pada gencar bikin film independent dulu nih, buat batu loncatan. Kenapa indie? Ya karena disitu kita bisa berkreasi tanpa ada paksaan. Semakin minim budget, bisa memanfaatkan keterbatasan, dan dibuat bersama temen-temen sendiri, biasanya akan lebih membuat sebuah karya lebih punya feel-nya. I need to admit that I rarely did it.
Jadi aku masukkan ke resolusi 2021-ku yang aku juga enggak tahu nih, sejak Pandemi tuh sertifikasi selalu dibatasin. Aku sudah masukin sertifikasi yang diadakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Kreator Film dan Televisi Indonesia tahun ini dan aku belum lolos. Tapi aku juga belum menyerah. Mungkin belum waktunya atau peserta yang lain pada bagus-bagus dan kompeten. So, aku akan tetap berusaha, caiyo!
2. PENGEN BISA BIKIN KUE
Move to yang simple-simple aja ya say. Karena yang kecil juga belum tentu langsung bisa wkwk. Kayak bikin kue nih. Dari dulu aku kan penyuka berbagai jenis kue, mulai dari kue kering sampai basah, kue modern atau tradisional. Nah, Suami dan Alya juga sama, mereka kalau diajak ke toko kue sama excited-nya. Rasanya kurang kalau enggak ada kue di rumah.
Ide ini tercetus dari Suami yang sama-sama bisa masak sih. Dia bilang, "enak ya kalau punya oven sendiri, bisa bikin kue macem-macem". Saat itu juga aku menyetujui dan mendukung, karena bakalan asik kalau eksplor menu bertiga. Eh ya tapi, selama ini masih wacana sih. Faktanya setiap hari kami ambyar-ambyaran menata waktu. Giliran buat nemenin belajar, giliran buat masak, giliran buat bersih-bersih, karena kami sama-sama kerja di rumah. Kalau enggak gini enggak kelar-kelar soalnya.
So, resolusi bikin kue sendiri harus aku coba di tahun ini. Bisa enggak bisa, enak enggak enak, pokoknya GASSS!!!
3. LES-IN BAKAT DAN MINAT ALYA TANPA BEBAN
Karena ngerasa masa kecilku kurang didukung minat dan bakat, jadi enggak mau failed di Alya. Terbukti banget, ketika aku memberi kebebasan untuk menentukan pilihan, dia jadi lebih bertanggungjawab dan enggak takut untuk memulai sesuatu. Alya itu makin percaya diri karena kami selalu berusaha dorong kemampuannya. Salah satunya in line skate dan taekwondo.
Baca juga: ALYA IKUT TAEKWONDO
Awalnya Suamiku dulu yang ngasih tahu ke Alya tentang bela diri, kebetulan anaknya juga tertarik. Sebelumnya kami justru ada rencana buat les-in renang aja karena bagus untuk paru-parunya, tapi karena pandemi lagi pandemi lagi, kolam renang tuh awal-awal masih banyak yang tutup. Jadi, kami pilih Taekwondo setelah pandemi agak mereda karena lokasinya pun deket sekali dari rumah.
Oh ya, kenapa aku berani les-in di saat pandemi gini. Karena sepengalamanku, Covid-19 kebanyakan transfer di situasi indoor, yang mana jarang ada sirkulasi udara yang lancar dan terkesan engap di suatu tempat. Terus yang kedua, ini olah raga, bukan foya-foya. Ketimbang di rumah doang dan rentan cranky, kami putuskan untuk memberikannya kegiatan yang bermanfaat untuk kesehatan.
Alhamdulillah sekarang udah naik satu tingkat jadi sabuk kuning. Anaknya seneng bukan main. Tapi nanti outputnya bukan buat fight melainkan buat lomba jurus saja. Takut juga euy jadi babak belur wkwk. Oh ya, satu lagi, in line skate. Alya itu minta les juga sih, tapi aku-nya yang mikir panjang. Kadang Taekwondo 2 kali seminggu aja udah sering ngeluh capek, gimana kalau les in line skate. Terus, biasanya nanti outputnya buat lomba lari pakai in line skate itu apa sih namanya. Pokoknya cepet-cepetan sampai garis finish. Nah, aku sebetulnya lebih tertarik in line skatenya buat free style. Jadi nanti rencananya kalau Alya masih minat, aku bakal kenalin ke temen-temen anak skate, termasuk buat belajar skateboard. Selain itu masih pengen juga les-in musik biar otaknya makin berkembang dan emosinya bisa lebih tertata.
Kebanyakan ya? Aku melihat kemampuan dan niat Alya juga. Misal dia enggak niat, ya enggak aku paksa. Toh ini buat kebaikannya juga. Bayanganku gini, nanti suatu saat, kalau dia punya banyak skill dan hobby, misal udah besar terus galau ala-ala ABG, dia bakal punya banyak pelampiasan. Mau buang energinya buat Taekwondo, main skate, atau bikin lagu haha. Asyik kan. Alya nih sebetulnya adalah sosok impianku ketika aku kecil. Yes, I am the big fans of her!
4. MELATIH SKILL LAMA KAYAK MAIN MUSIK
Kenapa aku ingin yang terbaik buat Alya? Ya supaya Alya jangan sampai kayak aku yang serba nanggung. Contohnya musik. Dulu ketika aku kecil, mama papa ngelarang aku bermain di kampung karena katanya banyak anak nakal. Jadi aku menyibukkan bermain di rumah nenek bersama adek, atau kalau pas di rumah sukanya karaoke. Aku seneng nyanyi sendiri all day long. Mulai dari lagu lawas, hingga lagu baru .
Beranjak gedhe, aku punya minat bermusik dan diem-diem punya band di sekolah. Kalau pas ekstrakuliler musik atau ada pelajaran seni, Guruku pun tahu minat dan bakatku. Tapi... ketika hal itu diketahui Papa, Papa malah marah. Papa takut aku terjun di pergaulan bebas, karena biasanya anak band kan identik dengan hura-hura. Terlalu berlebihan dan bikin aku keinget sampai sekarang.
Nah, lucunya, ketika acara 17-an di kampung diselenggarakan di depan rumah, aku juga diajak para remaja buat bikin band. Saat itu aku udah kadung enggak percaya diri lagi, dan udah ngeper. Eh, papa mama malah bilang, "kok kamu enggak pede-an sih? Jadi anak kok minderan?" Sakit enggak tuh! Sama orang tua sendiri di-bully. Padahal di luar sana orang-orang justru pada seneng sama warna suaraku dan mendorong supaya dikembangkan.
Dewasa ini, kalau inget hal itu rasanya masih ngganjel. Aku suka banget main gitar. Diajarin sama Om-ku, belajar chord lewat majalah yang Papa jual. Kemudian ketika aku bisa, aku makin diajarin temen-temenku gimana memainkan melodi yang benar. Minatku tersebut sudah lama juga aku kubur, karena dulu ngerasa, "wah enggak mungkin nih aku lanjutin". Tapi begitu Suami selalu bilang bakal mendorong apa keinginanku yang baik, aku jadi kembali percaya diri. Someday, aku mau beli gitar listrik lagi. Mayan lah buat genjreng-genjreng di rumah kalau aku pas buntu. Mayan juga buat gitaran kalau pas ada event kantor, jadi enggak usah sewa band haha.
5 ANOTHER MENCOBA HAL YANG BARU
Another resolusi yang receh tapi termasuk basic: BISA NYETIR MOBIL SENDIRI. Yes, selain pengen beli mobil sendiri, aku juga pengen nyetir sendiri biar enggak dikit-dikit ngrepotin Suami. Aku kadang kasihan ngelihat Suami dan anak antar jemput ke Semarang. Memang cuma 3 jam, tapi kalau PP dan pas macet ya capek juga. Apalagi Alya, dia sering sambat kecapekan.
Selain nyetir mobil, aku juga pengen mencoba hal yang baru seperti memanah, berkuda, atau bisa pegang drone sendiri may be hahaha. Anything lah, karena aku yakin apa yang aku sudah niat coba, biasanya disertai dengan keinginanku supaya mengembangkannya. Aku jarang main-main mengingat umurku sudah enggak muda lagi. Tapi aku yakin sih, umur enggak menghalangiku berkarya.
***
Nah itu dia beberapa resolusiku yang mungkin agak aneh buat beberapa orang hehe. Setiap hari aku sudah nyari link, nyari info, dan bersemangat selalu. Akhir kata...semoga resolusi-ku selalu tercapai. Minta doanya ya! :)
#BloggerPerempuan
#BPN30dayRamadanBlogChallenge2021
#day 7
0 komentar