REVIEW WHITELAB ACNE CREAM
Hi! Welcome back again with my unfinished problem, apalagi kalau bukan jerawat! Setelah sekian lama aku enggak ngribetin jerawat sebiji dua biji, dan mostly aku diemin aja dengan layering skincare fokus ke hidrasi yang mantep, finally aku memutuskan beli semacam spot treatment biar bisa ditotol khusus ke jerawat. Maklumlah ya, masker on terus apalagi kalau lagi di luar, sampai pernah almost 20 jam karena selalu ketemu orang. Well, intinya, aku mau jerawat sebiji dua biji ini lebih mudah gone, engap juga rasanya jerawatan terus apalagi yang gedhe-gedhe. Males euy.
So, aku memutuskan beli Whitelab Acne Cream waktu jatah belanja bulanan skincare bulan lalu. Bentuknya emang kecil, ramping, tapi kalau dilihat dari ingredients-nya bakal oke nih buat melibas jerawatku, mengingat aku punya pengalaman baik sama sulfur dan tea tree.
Sedikit cerita dulu yah, waktu pertama kali munculnya brand Whitelab, aku tuh nyaris enggak tertarik. Alasan utamanya adalah brand ini mengusung nama Whitelab, yang dalam pikiranku "kenapa sih kok white? Apa jangan-jangan produknya emang fokus supaya memutihkan? Memangnya harus white?"
Berbagai pertanyaan muncul, dan di saat yang bersamaan, Whitelab ini gencar dipromosiin para Beauty Entusiast dan ternyata punya beragam produknya, mulai dari essence, serum, acne cream, bahkan yang paling viral Mugwort Pore Clarifying Mask. Dalam hati jadi pengen juga nih cobain beberapa produknya, apalagi Whitelab ini dibuat dengan bahan premium, diformulasikan oleh ahli, dan semua produknya udah terdaftar BPOM.
In sum, Whitelab tuh bukan produk yang fokus ke white-white aja sih sebenarnya, tapi untuk mayoritas kulit orang Indonesia dengan berbagai macam masalah kulitnya. Seperti kusam karena polusi, kusam karena terpapar sinar matahari, atau berminyak dan jerawatan. Beberapa produk awal yang aku lihat emang mengusung Brightening Series, tapi lama-lama, makin ke sini makin banyak variannya yang bikin aku makin tertarik dengan produknya, dan dimulai dari beli Whitelab Acne Cream.
Kalau acne spot lain kan biasanya dikemas kayak salep tuh, Whitelab Acne Cream ini punya kemasan ramping memanjang dengan tube meruncing. Kemasannya sangat higienis dan terjaga kualitasnya dengan plastik sealed yang melengkapinya. Di dalam kemasan juga sudah ada no BPOM, info produk, sampai PAO produk yang harus digunakan sebelum 12 bulan. Kemasannya simple sih, dominan warna putih dan sentuhan hitam, tapi bukankah kemasan yang simple itu justru yang sulit? Wkwkwk, okay sorry, kadang I judged something by its cover soalnya.
Sekarang kita lihat ingredients-nya aja yah.
Aqua, Glycerin, Calamine, Zinc Oxide, Kaolin Clay, Propylene Glycol, Bentonite Clay, Sulphur, Niacinamide, Salicylic Acid, Acrylates Copolymer, Polysorbate-20, Magnesium Aluminum Silicate, Camphor, Tea Tree Oil, Sodium Carboxymethylcellulose, Menthol Hexamidine Diisethionate.
Star ingredients-nya adalah Calamine 10%, Sulfur 5%, dan Tea Tree.
Calamine ini punya manfaat buat ngebantu mengeringkan jerawat, membantu mengurangi produksi minyak dan sebum pada wajah, serta membantuk mencegah munculnya noda hitam akibat bekas jerawat.
Lalu kandungan sulfurnya bermanfaat untuk membersihkan pori-pori yang tersumbat, serta membantu mencegah pertumbuhan bakteri penyebab jerawat.
Sedangkan kandungan Tea Tree, punya manfaat buat ngurangi kemerahan maupun iritasi yang disebabkan oleh jerawat, kemudian merawat kulit agar tetap lembut.
Selain itu, Whitelab Acne Cream juga dilengkapi dengan zinc, kaolin clay, niacinamide, salicylic acid, champor, Menthol Hexamidine Diisethionate yang baik untuk membantu mengobati jerawat. Sedangkan untuk bahan yang mungkin termasuk sensitif adalah Acrylates Copolymer sebagai turunan Acrylics, yang bisa berpotensi menutup pori-pori. Serta Magnesium Aluminum Silicate, yang biasanya punya dosisnya sendiri tergantung pada jenis kulit masing-masing orang, dan jika hamil/ menyusui, bisa berkonsultasi ke Dokter terlebih dahulu.
Karena Whitelab Acne Cream ini mengandung sulfur dan clay, jadi teksturnya pun creamy berwarna putih ke-pink-pink-an, dan agak pekat. Mirip sama pasta. Kalau kamu pakai di malam hari agak tebelan, paginya pasti masih meninggalkan bekas teksturnya dan berubah jadi agak kering. Whitelab Acne Cream juga punya aroma menthol yang cukup kuat, tapi masih bisa aku tolerir. Bikin adem dan nyaman soalnya.
Oh iya, aku pernah pakai lotion jerawat yang mengandung sulfur, tapi bentuknya cair dan harus dikocok terlebih dahulu serta gampang berlepotan kemana-mana, nah, Whitelab ini enggak. Enak banget dipakainya. Cuma ambil seuprit lalu totolkan ke jerawat yang muncul. Ngolesinnya bisa pakai tangan langsung, atau bisa juga pakai cutton bud.
Tesktur acne spot seperti ini lebih cocok dipakai pada tipe jerawatku saat ini. Kalau dulu beli lotion jerawat kan emang karena lagi bruntusan. Jadi lebih enak dipakai dalam satu area yang berjerawat. Kalau Whitelab ini, cocok buat jerawat yang satu biji dua biji yang aku ceritain tadi.
Aku sendiri prefer ngolesin langsung pakai tangan, dan ditap-tap perlahan, supaya creamnya cepat membaur ke kulit. Pakai tangan juga lebih gampang karena sekalian bisa meraba mana yang mau muncul jerawat, ataupun teksturnya kepakai semua alias enggak kebuang sia-sia. Tapi... jangan lupa bersihkan tangan terlebih dahulu ya.
Karena aku tuh punya tipe jerawat dari yang kecil maupun gedhe, dari yang cuma ngintip aja, sampai yang kemerahan, aku totol langsung tiap malam, atau kalau pas enggak kemana-mana, aku bisa totol juga siang-siang. Kebetulan banget, beberapa minggu kemarin aku lagi ada satu jerawat gedhe genggeus di pangkal hidung. Asli pedih dan bikin puyeng. Udah lama soalnya enggak ngerasain kayak gini, jadi... kok ya pas mau review pas ada jerawat. Pengertian apa gimana nih?
Untuk jerawat yang tipenya kecil-kecil, mendem, atau yang cuma gerenjel aja alias belum jadi, dipakain Whitelab Acne Cream ini cukup membantu. Di aku, jerawatnya jadi kalem, enggak keluar, dan bener-bener kempes tanpa ninggalin kemerahan di kulit wajah. Di foto mungkin enggak kelihatan, tapi kalau kalian notice, di pipi bagian kiriku, dan di dekat bibir bagian kananku, ada jerawat tipe kecil ini. 4 harian udah ilang enggak berbekas kok.
Nah, tapi yang tipe gedhe genggeus ini nih yang amit-amit jabang bayi. Ini beneran loh tumbenan aku punya jerawat segedhe ini. Merah, berdarah, berangsur jadi koreng, dan ninggalin bekas kalau enggak diberesin. Jadi, aku bikin timeline-nya aja yah, supaya lebih detail.
19 MEI 2021
Jadi awal munculnya jerawat ini berbentuk bulat kecil kemerahan. Tipe jerawat yang belum jadi, masih normal kalau dilihat secara langsung. Aku udah pakein Whitelab dan sempet kasih info di Instagram Story.
20 MEI 2021
Di tanggal ini, bangun-bangun jerawatnya udah kayak meradang gitu. Pagi-pagi abis mandi, dan ritual skincare-an, sekalian aku pakai Whitelab Acne Cream niatnya supaya jerawat ini enggak jadi. Wes cukup sampai sini jangan meletus atau lebih gedhe lagi. Eh tapi ternyata di hari itu juga, malamnya aku ada acara silaturahmi keluarga besar, yang mana mengharuskanku dandan T.T. Ya bisa sih enggak dandan, tapi kan malu, jerawatnya gedhe banget lagi.
Malam habis acara, aku ritual double cleansing, layering skincare seperti biasa, lalu pakein Whitelab Acne Cream lagi sebelum tidur.
21 MEI 2021
Di hari kedua, malah makin gedhe dan kayak ada isiannya, yang mungkin kalau dikeluarin antara 2 sih, kalau enggak nanah ya darah. Pusing pokoknya. Kayaknya karena belum kelar jerawatan udah berani makeup-an. Huhuhu. Jadi, aku pakein Whitelab Acne Cream siang dan malam. Karena kebetulan hari-hari ini enggak ada acara.
23 MEI 2021
Skip langsung tanggal 23 ya. Alhamdulillah di hari ke-4 ini jerawatnya udah agak mendingan dan agak kempesan. Memang jadi agak kering dan ada koreng kecil gitu, tapi nanah/ darah sama sekali enggak keluar. Bentuk jerawatnya sendiri jadi kayak ada bolong kecil di tengahnya gitu, di mana biasanya isiannya keluar dari sini. Enaknya lagi, rasanya pun enggak pedih. Masih dalam tahap aman lah, walaupun secara kasat mata masih kelihatan mengganggu.
25 MEI 2021
Hari ke-6, tepatnya hari ini tanggal 25 mei, pagi-pagi jerawatnya udah kempes cuy! Seneng banget! Cuma kalau diraba, masih ada kayak bekas dan jendolannya gitu (wkwkwk jendolaaan). Tapi kalian bisa lihat sendiri progresnya di foto berikut ini ya.
Menariknya nih, Whitelab Acne Cream meski mengandung sulfur dan clay, tapi enggak bikin kulitku kering kerontang dan enggak bikin jerawat ngelupas. Terbukti waktu makeup-an di tanggal 21 Mei, makeup-ku sama sekali enggak crack tuh. Jerawatnya emang gedhe, sakit, dan kelihatan besar banget, cuma bener-bener mild dan enggak kayak abis pakai spot treatment. Wah sayang aku enggak ada foto close up waktu makeup-an kemaren.
Aku masih akan pakai Whitelab kalau dibutuhkan, terutama buat jerawat gedhe-gedhe, Ya semoga enggak ada lagi sih, tapi kan enggak ada salahnya jaga-jaga. Sedangkan kalau kulit lagi aman, dan jerawat cuma kecil-kecil, aku prefer merawatnya dengan layering skincare seperti biasa, jaga pola makan dan kesehatan, serta lebih memperhatikan faktor kebersihan. Kalian lihat sendiri kulit wajahku akan tampak cerah kalau bersih kan? Soalnya kalau ada jerawat emang kadang fokusnya jadi ke situ, jadi yang lain tampak kusem gitu.
All is all, Whitelab Acne Cream ini worthy of praise! Seneng banget ada produk lokal yang cakep-cakep dan bisa disesuaikan dengan jenis kulit kita. Whitelab Acne Cream aku beli seharga Rp 60.000 an, dengan isi 10 gram. Enggak mahal kan?
0 komentar